Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Poskolonial?

Kompas.com - 13/05/2022, 08:00 WIB
Rakhadian Noer Kuswana,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Mungkin istilah kolonialisme sudah tidak asing bagi sebagian besar masyarakat.

Secara singkat, kolonialisme merupakan sebuah fenomena politik-ekonomi di mana suatu bangsa melakukan ekspansi kekuasaan ke penjuru dunia.

Misalnya, bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda, mencatatkan sejarah kolonialisme di Indonesia.

Namun, pernahkah Anda mendengar istilah poskolonial? Kira-kira apa hubungannya dengan kolonialisme?

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai apa itu poskolonial.

Baca juga: Max Havelaar sebagai Bentuk Sejarah Publik

Apa itu poskolonial?

Poskolonial merupakan sebuah kajian yang mengkaji berbagai aspek terkait kolonialisme ataupun imperialisme, baik secara sinkronik maupun diakronik.

Dengan adanya kajian ini, makna-makna hegemoni kekuasaan yang dilakukan oleh Barat dalam berbagai literatur atau media lain dapat dibongkar.

Contohnya, dalam buku berjudul Orang Indonesia dan Orang Perancis dari Abad XVI sampai dengan Abad XX yang ditulis oleh Bernard Dorleans, banyak penggambaran yang timpang antara orang Perancis dan orang Indonesia.

Dalam buku itu, dituliskan bagaimana masyarakat Indonesia dipersepsikan oleh orang
Perancis sebagai bangsa primitif dan tidak berbudaya.

Orang melayu dianggap suka mengolok-olok, mudah berubah, penjilat, licik, pembohong, sombong, dan lebih menyebalkan daripada orang-orang Skotlandia.

Tentu saja, gambaran semacam itu menjadi gambaran khas superioritas Barat dalam memadang orang-orang Timur yang inferior.

Baca juga: Indonesia di Bawah Penjajahan Perancis

Begitu pula dalam buku Orientalisme yang ditulis oleh Edward W. Said, bagaimana penggambaran orang-orang di dunia Timur ditulis dan diprepresentasikan oleh bangsa Barat.

Hal ini pada akhirnya menyebabkan ketimpangan relasi, seperti Timur-Barat, superior-inferior, berbudaya-tak berbudaya, dan lainnya.

Dampak

Dampak dari keberadaan kajian poskolonialisme dalam ranah yang paling dekat atau rendah adalah adanya kesadaran bahwa ada dikotonomi antara penjajah dan terjajah.

Melalui kesadaran tersebut, pada akhirnya akan berkembang menjadi sebuah kesadaran dengan aksi untuk mencapai sebuah kemerdekaan.

Hal ini dapat dilihat melalui pendapat Ania Loomba, seorang professor dari University of Pennsylvania, bahwa poskolonialisme dapat dilihat sebagai suatu perlawanan terhadap dominasi kolonialisme dan warisan-warisan kolonialisme.

Presiden Nexus Research and Policy Center, Jorge de Alva, memandang poskolonialisme sebagai perlawanan terhadap wacana-wacana dan praktik-praktik imperialisme atau kolonialisasi.

 

Referensi:

  • Dorleanes, E. (2006). Orang Indonesia & Orang Prancis: Dari Abad XVI sampai dengan Abad XX. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  • Said, E. W. (2016). Orientalisme: Menggugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan
    Timur sebagai Subjek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com