Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa G30S di Yogyakarta

Kompas.com - 27/04/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Tanggal 1 Oktober 1965 merupakan hari yang akan terus diingat dalam alur sejarah Indonesia, karena terjadi tragedi besar, yaitu peristiwa G30S.

G30S adalah operasi pembunuhan para jenderal angkatan darat yang terjadi pada 1 Oktober 1965 dini hari.

Peristiwa G30S tidak hanya berlangsung di Jakarta saja, tetapi juga di Yogyakarta, yang mengakibatkan dua perwira TNI AD gugur.

Korban peristiwa G30S di Yogyakarta adalah Brigjen Katamso dan Letkol Sugiyono.

Berikut kronologi peristiwa G30S di Yogyakarta.

Baca juga: G30S, G30S/PKI, Gestapu, Gestok, Apa Bedanya?

Pengkhianatan anak buah Brigjen Katamso

Pada 1 Oktober 1965, berita tentang peristiwa G30S sudah tersebar di Jakarta, yang menjadi lokasi utama dari tragedi ini.

Namun, tidak hanya di Jakarta, prajurit di kota lain, seperti Yogyakarta juga kebingungan dengan adanya berita tersebut.

Komandan Korem 072 Kodam VII/Diponegoro Brigjen Katamso, yang belum mengetahui secara pasti kebenaran informasi yang beredar saat itu, masih bimbang untuk mengambil sikap.

Kebingungan kian bertambah ketika lewat siaran RRI, disampaikan bahwa Dewan Revolusi Daerah Jawa Tengah telah dibentuk di Semarang.

Begitu mendengar berita itu, Brigjen Katamso langsung melakukan rapat staf. Hasilnya, ia mengirim ajudannya berangkat ke Semarang untuk mencari informasi lebih lanjut.

Sedangkan Brigjen Katamso sendiri sudah ada janji untuk menghadiri sebuah rapat penting bersama Pangdam Diponegoro, Brigjen Suryosumpeno, di Magelang.

Baca juga: Tewasnya Brigjen Katamso dalam Peristiwa G30S di Yogyakarta

Rupanya, kepergian Brigjen Katamso ke Magelang sudah ditunggu-tunggu oleh salah satu anak buahnya, yaitu Kepala Seksi V Korem 072 Kodam VII/Diponegoro Mayor Mulyono, yang diduga berafiliasi dengan Komando Operasional G30S.

Mayor Mulyono, yang berperan sebagai pemimpin, dibantu oleh beberapa rekannya, seperti Mayor Kartawi, Mayor Daenuri, Kapten Kusdibyo, Kapten Wisnuaji, Sertu Alip Toyo, Peltu Sumardi, Pelda Kamil, Praka Anggara, Praka Sudarto, dan Praka Sugimin, mengambil alih Korem 072 Kodam VII/Diponegoro.

Pukul 14.00, Brigjen Katamso kembali ke Yogyakarta, tetapi belum sadar bahwa Korem 72/Pamungkas sudah diambil alih oleh Mulyono dan anak buahnya yang mendukung G30S.

Hal ini terjadi karena Brigjen Katamso langsung pulang ke rumah dinasnya di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 48, Yogyakarta.

Baca juga: Cerita Jenderal AH Nasution Lolos dari Penculikan G30S

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com