Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 11/04/2022, 16:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya pada 1293 sempat mengalami masa gemilang, bahkan disebut sebagai salah satu kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Nusantara.

Namun, pada akhirnya, kerajaan yang berpusat di Mojokerto, Jawa Timur, ini mengalami kemunduran hingga runtuh pada abad ke-15.

Melemahnya kekuasaan Majapahit terjadi setelah meninggalnya Raja Hayam Wuruk pada 1389 dan juga kematian Gajah Mada pada 1364.

Runtuhnya Kerajaan Majapahit terjadi pada tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi.

Apa saja yang penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit?

Baca juga: Candi-candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Meninggalnya Gajah Mada

Gajah Mada merupakan mahapatih yang memiliki peran penting dalam kejayaan dan perluasan wilayah Kerajaan Majapahit.

Melalui Sumpah Palapa, Gajah Mada berjanji akan membawa Kerajaan Majapahit menguasai seluruh wilayah Nusantara.

Namun, ketika Majapahit sedang dalam masa kejayaannya, Gajah Mada perlahan mundur dari pemerintahan setelah peristiwa Perang Bubat pada 1357.

Setelah kematian Gajah Mada pada 1364, posisi mahapatih kemudian diteruskan oleh Gajah Enggon.

Gajah Enggon sebelumnya merupakan bawahan Gajah Mada ketika bertugas sebagai pasukan Bhayangkara Majapahit.

Sebagai pengganti Gajah Mada, Gajah Enggon dianggap kurang cakap dalam menjalankan pemerintahan hingga mengakibatkan kerajaan mengalami kemerosotan.

Baca juga: Gajah Enggon, Pengganti Gajah Mada di era Kelamnya Majapahit

Meninggalnya Hayam Wuruk

Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk, yang didampingi oleh Gajah Mada.

Sekitar 25 tahun setelah kematian Gajah Mada, Raja Hayam Wuruk meninggal pada 1389.

Meninggalnya Hayam Wuruk menjadi awal dari runtuhnya eksistensi dan kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Setelah meninggalnya Hayam Wuruk, internal pemerintahan Kerajaan Majapahit mengalami gejolak yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan.

Baca juga: Hayam Wuruk, Raja Terbesar Kerajaan Majapahit

Perebutan takhta

Setelah kematian Hayam Wuruk, internal Majapahit mengalami gejolak akibat adanya perebutan kekuasaan atas jabatan raja.

Adapun perebutan kekuasaan atas takhta kerajaan ini melibatkan Bhre Wirabhumi, yang merupakan anak dari selir Hayam Wuruk, melawan Wikramawardhana, menantu Hayam Wuruk.

Konflik perebutan kekuasaan atas takhta kerajaan ini pada akhirnya menimbulkan perpecahan dalam keluarga dan bangsawan Majapahit.

Perang Paregreg

Perpecahan dalam keluarga kerajaan semakin membesar hingga menjadi perang saudara.

Bhre Wirabhumi dan Wikramawardhana pada akhirnya berebut kekuasaan dengan cara peperangan, yang kemudian dikenal dengan nama Perang Paregreg.

Perang Paregreg, yang berlangsung antara 1404-1406, memberi dampak signifikan dalam melemahkan Kerajaan Majapahit, karena banyak merugikan secara ekonomi, sosial, dan politik.

Baca juga: Perbedaan Perang Paregreg dan Perang Bubat

Berdirinya Kerajaan Demak

Munculnya Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah juga menjadi salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit.

Raden Patah merupakan anak dari Raja Brawijaya V (1474-1498) dari ibu berdarah Tionghoa bernama, Siu Ban Ci.

Serangan Kerajaan Demak terhadap Majapahit pada 1518 dilakukan pasukan yang dipimpin oleh Pati Unus, raja kedua Demak setelah Raden Patah.

Kemudian, pada 1527, Kerajaan Demak yang saat itu dipimpin oleh Sultan Trenggono menyerang Majapahit lagi.

Serangan inilah yang kemudian meruntuhkan eksistensi Kerajaan Majapahit, yang sebelumnya sempat menjadi kerajaan terbesar di Nusantara.

Baca juga: Sultan Trenggono, Raja Demak yang Menaklukkan Majapahit

Pengaruh Islam

Pengaruh Islam mulai berkembang secara pesat di Jawa pada abad ke-15, di masa-masa terpuruk Majapahit.

Perkembangan Islam di Jawa dibuktikan dengan adanya komunitas Islam di Demak, Semarang, dan Surabaya.

Kedatangan Islam kemudian memengaruhi dan mengubah pola pandang masyarakat Jawa ke arah lebih modern.

Hal inilah yang kemudian menjadikan Kerajaan Majapahit semakin melemah dan pada akhirnya runtuh.

 

Referensi:

  • Mardiyono, Peri. (2020). Sejarah Kelam Majapahit. Yogyakarta: Penerbit Araska.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Penyebab Perang Dunia I

Penyebab Perang Dunia I

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com