Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Jawa, Peninggalan Mertua KH Ahmad Dahlan di Thailand

Kompas.com - 08/04/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Masjid Jawa adalah salah satu masjid di Thailand yang dibangun di atas tanah wakaf milik Haji Muhammad Saleh dan arsitekturnya mirip dengan Masjid Agung Kauman Yogyakarta.

Dinamai Masjid Jawa karena Haji Muhammad Saleh sendiri diketahui sebagai orang Jawa, yang tidak lain adalah mertua dari KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

Masjid Jawa dibangun pada 1906. Meski telah berdiri 100 tahun lebih, masjid ini tetap berdiri kokoh dan menjadi salah satu pusat komunitas Muslim Thailand di Bangkok.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Islam di Thailand

Sejarah berdirinya Masjid Jawa

Masjid Jawa terletak di daerah Sathorn, Bangkok, Thailand, tepatnya di Jalan Soi Charoen Rat 1 Yaek 9.

Masjid ini berada di kawasan yang ditinggali masyarakat Melayu, di mana banyak di antaranya berasal dari keturunan orang Jawa.

Salah satu versi sejarah menyebut bahwa berdirinya Masjid Jawa berawal dari datangnya para pendatang Jawa pada masa Raja Chulalongkorn.

Raja Chulalongkorn membawa orang-orang Jawa ke Thailand untuk ikut membantunya membangun istana.

Suatu ketika, ada seorang perantau dari Jawa bernama Muhammad Saleh. Ia mewakafkan sebidang tanah yang kemudian dibangun masjid di atasnya, yang dinamai Masjid Jawa.

Pembangunan masjid ini pada awalnya ditujukan untuk memfasilitasi Muslim asal Jawa yang bekerja di Thailand.

Baca juga: Masjid Tonson, Masjid Tertua di Thailand

Fungsi Masjid Jawa

Masjid Jawa saat ini menjadi pusat aktivitas keagamaan bagi umat Islam di Distrik Sathorn.

Hampir semua penduduk di distrik ini masih memiliki pertalian darah dengan orang Jawa yang pernah bekerja di Thailand.

Namun, hubungan itu sudah terlampau jauh, sehingga generasi sekarang tidak dapat berbahasa Jawa dan hanya bisa berbahasa Thailand.

Keberadaan Masjid Jawa pun sangat penting bagi komunitas Islam di sana. Berbagai macam aktivitas keagamaan juga dilangsungkan hampir setiap hari.

Selain digunakan untuk beribadah, masjid ini menjadi tempat pengajian orang tua dan pusat pendidikan agama Islam bagi anak-anak usia sekolah.

Masjid Jawa berdiri di tengah perkampungan Jawa di Distrik Shatorn, Bangkok, Thailand. Di masjid ini, para warga keturunan Jawa biasa menjalankan aktivitas ibadah.KOMPAS/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM Masjid Jawa berdiri di tengah perkampungan Jawa di Distrik Shatorn, Bangkok, Thailand. Di masjid ini, para warga keturunan Jawa biasa menjalankan aktivitas ibadah.
Pendidikan agama Islam yang dilakukan di samping bangunan utama masjid mulai dari belajar membaca Al Quran, hadis, dan ilmu fikih (hukum dan aturan Islam).

Baca juga: Masjid Gedhe Kauman, Wujud Harmonisasi Budaya dan Agama

Arsitektur Masjid Jawa

Secara sepintas, Masjid Jawa mirip seperti Masjid Agung Kauman di Yogyakarta dengan ukuran lebih kecil.

Masjid ini berarsitektur Jawa, dengan warna bangunan hijau muda dan beratap limasan berundak tiga.

Bangunan utama Masjid Jawa berukuran 12x12 meter dengan empat pilar sebagai penyangga.

Di luar bangunan utama, terdapat serambi dengan empat pintu yang memiliki sebuah mimbar kayu dilengkapi dengan tangga.

Ada dua bangunan utama, yaitu masjid dan madrasah yang berbentuk rumah panggung. Sementara di seberang masjid ada tempat pemakaman Islam.

 

Referensi:

  • Fakta Agama. (2015). Islam on the Spot: Fakta-fakta Islam Terunik, Terpopuler, Terfenomenal. Jakarta: Wahyu Qolbu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com