Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Surat Kabar Poetri Hindia dalam Memajukan Perempuan

Kompas.com - 06/04/2022, 11:00 WIB
Bidari Aufa Sinarizqi,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada masa penjajahan Belanda, surat kabar termasuk jenis media massa yang dinilai efektif untuk melawan kolonial dan menyuarakan perlakuan tidak adil lainnya.

Pasalnya, baik laki-laki maupun perempuan, sama-sama memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya melalui tulisan.

Salah satu surat kabar yang ditulis oleh kaum perempuan adalah Poetri Hindia.

Keterangan yang terpatri di bawah judul surat kabar Poetri Hindia berbunyi, “Soerat kabar dan advertentie boeat istri Hindia."

Jelas bahwa surat kabar Poetri Hindia ditujukan sebagai wadah penulis perempuan untuk menyampaikan gagasan dan bacaan untuk kaum perempuan di Indonesia saat itu.

Baca juga: Peran Perempuan dalam Usaha Kemerdekaan Indonesia

Berdirinya Poetri Hindia

Tokoh yang menerbitkan sekaligus memimpin surat kabar Poetri Hindia adalah RM Tirto Adhi Soerjo, yang kini dijuluki sebagai Bapak Pers Nasional.

Pada awak abad ke-20, Tirto mulai menyadari bahwa kaum perempuan belum diberi ruang untuk menyampaikan aspirasinya dalam bentuk tulisan.

Tirto pun merasa janggal, karena fungsi pers sebenarnya adalah media penyebaran ide atau gagasan yang seharusnya bisa menjangkau seluruh masyarakat, termasuk kaum perempuan.

Oleh karena itu, Tirto menerbitkan surat kabar bernama Poetri Hindia untuk menampung aspirasi perempuan pada 1908.

Hal tersebut ditunjukkan dengan keterangan di dalam surat kabar Poetri Hindia edisi pertama No.1 Tahun II, 15 Januari 1909, yang berbunyi, “Poetri Hindia, dilahirkan di Betawi 1 Juli 1908.”

Selain dipimpin Tirto, pemimpin surat kabar Poetri Hindia lainnya adalah RTA Tirtokoesoemo dan RST Amidjojo.

Baca juga: Sejarah Surat Kabar Indonesia dari Zaman Belanda hingga Reformasi

Meski didirikan dan dipimpin oleh laki-laki, susunan pengurus redaksi diisi oleh beberapa perempuan.

Misalnya pada surat kabar Poetri Hindia edisi pertama, susunan hoofdredactries (redaksi kepala/pemimpin redaksi) terdiri dari perempuan pribumi, antara lain:

  • RA Tjokro Adi Koesoemo
  • RA Soehito Tirtokoesoemo
  • RA Fatimah
  • RA Siti Habiba (selanjutnya menjadi istri RM Tirto Adhi Soerjo pada 1911)
  • RA Mangkoedimedjo

Sementara itu, tema untuk artikel-artikel yang dimuat dalam surat kabar Poetri Hindia adalah seputar dunia perempuan.

Bisa mengenai nasihat, petunjuk keterampilan, kritik, ide, maupun gagasan bebas lainnya.

Baca juga: Bromartani, Surat Kabar Pertama Berbahasa Jawa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com