Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono V

Kompas.com - 09/03/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sri Sultan Hamengkubuwono V merupakan Sultan Yogyakarta ke-5, yang bertakhta sejak usia tiga tahun.

Masa pemerintahan Hamengkubuwono V terbagi menjadi dua periode, yaitu antara 19 Desember 1823 hingga 17 Agustus 1826, dan periode kedua sejak 17 Januari 1828 hingga 5 Juni 1855.

Jeda dalam periode pemerintahannya yang diselingi oleh Sri Sultan Hamengkubuwono II ini terjadi karena ketidakstabilan politik di dalam Kesultanan Yogyakarta.

Terlebih lagi, saat itu usia Sri Sultan Hamengkubuwono V masih belia, sehingga masih didampingi oleh wali.

Sri Sultan Hamengku Buwono V baru memegang kendali pemerintahan secara penuh pada 1836, ketika usianya menginjak 16 tahun.

Baca juga: Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono II

Bertakhta sejak kecil

Sri Sultan Hamengkubuwono V lahir pada 24 Januari 1820 dengan nama asli Gusti Raden Mas Gathot Menol.

Ia merupakan putra keenam dari Sri Sultan Hamengkubuwono IV dan Gusti Kanjeng Ratu Kencono.

Pada 1823, ketika Hamengkubuwono IV wafat, Gusti Raden Mas Gathot Menol diangkat sebagai penerus takhta Kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwono V.

Dikarenakan usianya yang masih sangat belia, yaitu tiga tahun, maka dibentuklah dewan perwalian yang bertanggung jawab untuk mendampingi tugas-tugas pemerintahan.

Anggota dewan perwalian ini terdiri dari beberapa tokoh, yaitu:

  • Ratu Ageng (nenek Sultan sekaligus permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwono III)
  • Ratu Kencono (ibu Sultan sekaligus permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwono IV)
  • Pangeran Mangkubumi (Putra Sri Sultan Hamengkubuwono II)
  • Pangeran Diponegoro

Dewan perwalian itu hanya berwenang mengawasi keuangan keraton, sedangkan pelaksanaan pemerintahan berada di tangan Patih Danurejo III, di bawah pengawasan residen Belanda.

Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono I, Pendiri Kesultanan Yogyakarta

Digantikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono II

Pada awal pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono V, kondisi pemerintahan Kesultanan Yogyakarta tidak stabil.

Salah satunya disebabkan oleh perlawanan yang dilakukan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda.

Perlawanan yang kemudian dikenal sebagai Perang Diponegoro atau Perang Jawa itu berhasil menggerakkan hampir semua penduduk di Pulau Jawa bagian tengah dan selatan.

Oleh karena itu, pada 17 Agustus 1826, kedudukan Sri Sultan Hamengkubuwono V sebagai Sultan Yogyakarta untuk sementara waktu digantikan oleh kakek buyutnya, Sri Sultan Hamengkubuwono II.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com