Ukraina, yang begitu menggantungkan pasokan gas Rusia, menjadi jalur transit gas antara Rusia dengan Eropa.
Namun, hubungan kerja sama keduanya meretak ketika perusahaan gas asal Rusia, Gazprom, pada 1 Januari 2006 menghentikan pasokan mereka kepada Ukraina karena kenaikan harga.
Baca juga: Perang Jepang dan Rusia: Penyebab, Pertempuran, dan Dampak
Dari situ, permasalahan terus berlanjut. Gazprom mulai memangkas jumlah pengirimannya, karena Ukraina tidak sanggup membayar utang dan dendanya.
Berhentinya pengiriman pasokan gas ke Ukraina tentu juga memengaruhi pada terhambatnya ekspor gas ke Eropa.
Hubungan antara Rusia dan Ukraina belum membaik hingga saat ini. Bahkan, baru-baru ini diketahui bahwa Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentaranya di dekat perbatasan Ukraina.
Rusia juga memperingatkan NATO, untuk tidak menjadikan Ukraina sebagai negara anggotanya.
Menengok akar sejarah, Presiden Rusia saat ini, Vladimir Putin enggan membiarkan Ukraina lepas begitu saja.
Putin juga menyebut Ukraina sebagai jantung bersejarah orang Slavia dan memperingatkan Barat untuk tidak mencoba mengubahnya untuk melawan Rusia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.