Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Filosofi Rumah Joglo

Kompas.com - 17/01/2022, 13:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Makna soko guru rumah adat Joglo adalah gambaran kekuatan dari empat penjuru mata angin.

Oleh karena itu, masyarakat meyakini bahwa berlindung di rumah Joglo dapat menghindarkan mereka ketika bencana datang.

Sedangkan tajug bagi masyarakat Jawa diibaratkan sebagai bentuk gunung. Bagi mereka gunung merupakan tempat tinggi yang sakral dan didiami oleh para dewa.

Berikut adalah bagian-bagian rumah Joglo dan filosofinya.

Pendapa

Letak pendapa secara umum berada di depan, yang bermakna bahwa orang Jawa memiliki sifat yang terbuka dan ramah.

Selain itu, di pendapa terdapat fasilitas bagi tamu, seperti tikar sebagai alas duduk. Hal itu bertujuan supaya tak ada kesenjangan antara tamu dan tuan rumah.

Baca juga: Kalang Obong, Tradisi Membakar Barang Orang Meninggal dari Kendal

Pringgitan

Setelah pendapa, tedapat bagian pringgitan atau bagian tengah yang terletak antara pendapa dan rumah dalam (omah njero).

Pada bagian pringgitan ini biasanya berupa lorong yang digunakan untuk jalan masuk.

Selain itu, lorong ini digunakan untuk menggelar pertunjukan wayang kulit atau kesenian lainnya.

Penampilan dari pringgitan seperti serambi berbentuk tiga persegi dan menghadap ke arah pendapa.

Baca juga: Dugderan, Tradisi Sambut Ramadan di Semarang

Dalem atau ruang utama

Pada bagian utama rumah, terdapat kamar-kamar yang disebut senthong. Senthong terdiri dari tiga bilik saja. Kamar pertama untuk laki-laki dan kamar kedua untuk perempuan.

Sedangkan kamar ketiga dikosongkan karena untuk menyimpan pusaka serta tempat pemujaan kepada Dewi Sri atau Dewi Padi.

Kamar kosong tersebut disebut dengan krobongan dan dianggap sebagai tempat paling sakral di dalam rumah.

 

Referensi:

Djono. (2014). Sejarah Lokal Surakarta: Disusun Dengan Pendekatabn SOI. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com