KOMPAS.com - Pramugari adalah sebutan bagi staf perusahaan pengangkutan umum (udara, laut, dan darat) yang bertugas menjaga keselamatan dan melayani kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan.
Namun, dalam perkembangannya, istilah ini lebih umum digunakan untuk menyebut awak kabin perempuan suatu maskapai penerbangan.
Uniknya lagi, sejarah mencatat bahwa profesi ini pertama kali dilakoni oleh seorang laki-laki, bukan perempuan.
Lantas, bagaimana sejarah pramugari di dunia?
Baca juga: Dampak Penemuan Pesawat Terbang terhadap Perubahan Sosial Budaya di Bidang Ekonomi
Tugas pramugari di dalam pesawat adalah untuk melayani kebutuhan penumpang, mulai dari menyampaikan instruksi keselamatan hingga menyajikan makanan dan minuman.
Peran tersebut pertama kali dilakoni oleh laki-laki asal Jerman bernama Heinrich Kubis pada 1912.
Kala itu, Heinrich Kubis menjalankan peran pramugara dengan membantu penumpang pesawat Delag Zeppelin LZ 10 Schwaben untuk menyelamatkan diri dengan melompat dari jendela.
Berawal dari peristiwa itu, mulai muncul pramugara-pramugara lain. Namun, hingga Perang Dunia I, transportasi udara masih didominasi oleh pesawat tempur.
Barulah pada 1920-an, maskapai komersial mulai bermunculan, seperti yang dipelopori oleh William E. Boeing pada 1916.
Akan tetapi, perkembangan pesawat terbang komersial saat itu masih sangat lambat, karena banyak yang beranggapan bahwa pesawat adalah transportasi yang berbahaya.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Transportasi Dunia
Untuk mengubah persepsi tersebut, seorang perawat asal Amerika Serikat bernama Ellen Church, yang sudah tertarik di bidang penerbangan, mencoba mendaftar di United Airlines.
Awalnya, Ellen Church melamar untuk menjadi pilot, tetapi ditolak. Berkat argumennya, ia diterima, tetapi petinggi United Airlines, Steve Stimpson, justru melihat potensi lain darinya.
Steve mempekerjakan Ellen Church di pesawat untuk melayani penumpang atau menjadi pramugari.
Oleh karena itu, Ellen Church kemudian dikenal sebagai pramugari pertama di dunia yang mulai bertugas pada 1930.
Ia juga tercatat sebagai perempuan yang merekomendasikan profesi pramugari ke berbagai tempat.
Baca juga: Kenapa Pesawat Bisa Terbang?
Mulai Perang Dunia II, para pramugara semakin berkurang, sementara pramugari mulai mendominasi maskapai penerbangan di dunia.
Pada 1945, pramugari mendirikan Perhimpunan Pramugari Penerbangan, yang awalnya dikenal sebagai Asosiasi Pramugari Maskapai Penerbangan (Airline Stewardess Association).
Selain itu, diadakan juga kontes kecantikan pramugari dengan peserta dari berbagai belahan dunia.
Seiring berjalannya waktu, maskapai penerbangan pun terus mengubah tanggung jawab, sistem umur, peraturan menikah, dan seragam pramugari.
Maskapai penerbangan Indonesia yang pertama kali menghadirkan pramugari adalah Garuda Indonesia Airways (GIA).
Pada 28 Desember 1949, maskapai nasional pertama Indonesia ini melakukan pembukaan rute penerbangan sipil.
Baca juga: Mungkinkah Balon Udara Menggantikan Pesawat?
Dalam penerbangan pertama yang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Jakarta itu, GIA menghadirkan pramugari di dalam pesawatnya.
Namun, kala itu perempuan yang bertugas melayani penumpang pesawat belum disebut sebagai pramugari.
Kira-kira, disebut apakah pramugari saat pertama kali ada di Indonesia?
Ternyata, pramugari saat pertama kali ada di Indonesia disebut dengan "nyonya rumah di udara".
Sejak penerbangan pertamanya, GIA menerapkan kebijakan serupa maskapai lain, salah satunya dalam hal merekrut pramugari.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan penumpang selama dalam perjalanan.
Begitu lowongan pramugari untuk GIA tersebar, surat lamaran pekerjaan pun berdatangan karena banyak yang tertarik mengisi posisi tersebut.
Baca juga: Jenis-jenis Pesawat Sederhana
Salah satu daya tarik profesi pramugari adalah dapat melakukan perjalanan keliling dunia secara gratis.
Indonesia pun mengirimkan perwakilan pramugari ke kontes internasional. Melansir Harian Kompas yang terbit pada 20 Oktober 1969, maskapai Garuda Indonesia mewakilkan pramugarinya pada lomba pramugari sedunia di Australia.
Kontes kala itu, diikuti oleh sekitar 47 maskapai penerbangan dari berbagai belahan dunia.
Kontes ini dilakukan setiap tahunnya untuk menghargai profesi pramugari di berbagai negara.
Referensi: