Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Nama Kota Fatima di Portugal

Kompas.com - 15/01/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fatima merupakan nama kota di Portugal yang kini menjadi salah satu tujuan wisata ziarah paling penting bagi umat Katolik di dunia.

Hal ini karena Kota Fatima dipercayai sebagai tempat munculnya penampakan Bunda Maria yang mengenakan rosario di tangannya.

Kendati demikian, apabila diusut asal-usul namanya, nama Fatima sebenarnya berasal dari nama putri Nabi Muhammad, yaitu Fatimah binti Muhammad.

Lantas, bagaimana sejarah nama Kota Fatima yang kini menjadi situs ziarah terpenting bagi umat Katolik?

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kota Gaza

Berasal dari nama Putri Fatima

Nama Fatima sebenarnya berasal dari nama putri Nabi Muhammad, yaitu Fatimah binti Muhammad.

Berkaitan dengan asal-usul nama Kota Fatima, Fatima diceritakan sebagai nama seorang putri bangsa Moor (umat Muslim dari zaman pertengahan yang tinggal di Al-Andalus).

Suatu ketika, Fatima diculik oleh seorang ksatria bernama Goncalo Hermigues dan rekan-rekannya.

Goncalo lantas membawa sang putri ke sebuah desa kecil di perbukitan Serra de Aire, di wilayah Kerajaan portugal yang baru didirikan.

Menurut sumber-sumber Katolik, Fatima jatuh cinta dengan penculiknya dan memutuskan untuk masuk Kristen.

Setelah menikah dengan Goncalo Hermigues, ia dibaptis dan diberi nama Oureana.

Namun, sumber-sumber Arab menyebutkan bahwa Fatima dipaksa untuk pindah agama, seperti nasib kebanyakan tawanan pada masa Reconquista.

Baca juga: Reconquista, Akhir Kekuasaan Islam di Spanyol

Di sisi lain, tidak ada bukti tertulis untuk mendukung kedua skenario tersebut. Namun yang pasti, nama Fatima lah yang kemudian diabadikan menjadi nama desa di sana.

Tempat penampakan Bunda Maria

Sejak pertengahan abad ke-18, wilayah Fatima telah dikaitkan dengan peristiwa penampakan Maria.

Konon, Maria menampakkan diri di depan seorang anak gembala muda yang tunawicara. Begitu melihat Maria, mukjizat pun terjadi, anak itu dapat berbicara.

Peristiwa inilah yang memicu berdirinya sebuah kapel bernama Sanctuary of Our Lady of Ortiga pada 1758 di lokasi penampakan Maria.

Setelah itu, pada 1801, Paus Pius VII mulai memberikan indulgensi (penghapusan hukuman) kepada semua peziarah yang mengunjungi kuil Maria.

Pada awal abad ke-20, peristiwa yang sama kembali terjadi, di mana tiga anak bernama Lucia dos Santos, bersama sepupunya, Francisco dan Jacinta Marto, melihat penampakan Maria.

Baca juga: Asal-usul Nama Kota Madinah

Peristiwa itu terjadi pada 13 Mei 1917, ketika mereka sedang berjaga di Cova da Iria tiba-tiba muncul penampakan seorang wanita berpakaian putih dan bersinar terang.

Namun, hanya Lucia yang dapat berbicara dengan Maria, yang mengatakan bahwa ia akan muncul kembali pada 13 Oktober di tahun yang sama.

Alhasil, pada 13 Oktober sebanyak lebih dari 70.000 orang berkumpul untuk bertemu Maria, tetapi hanya anak-anak yang dapat melihatnya.

Menurut laporan, Maria meramalkan akhir Perang Dunia I dan meminta Lucia untuk memberitahu orang-orang supaya membangun sebuah kapel untuk menghormatinya.

Uskup setempat berusaha mencari tahu tentang kebenaran peristiwa itu dan memutuskan bahwa penampakan Maria di Fatima layak untuk dipercaya.

Oleh karena itu, pada 1918, sebuah kapel dibangun di lokasi penampakan Bunda Maria.

Peristiwa itulah yang membuat Kota Fatima menjadi wisata ziarah umat Katolik yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara.

 

Referensi: 

  • Ring, Trudy. (1996). International Dictionary of Historic Places. Amerika Serikat: Dearborn.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com