Seperti pada candi-candi lainnya, pembangunan Candi Ijo yang berada di atas bukit bertujuan untuk mendekatkan diri ke Kahyangan.
Kahyangan dipercaya umat Hindu sebagai tempat bersemayamnya para dewa.
Selain itu, pemilihan lokasi di atas bukit bertujuan supaya setiap doa yang dipanjatkan cepat dikabulkan oleh dewa.
Baca juga: Candi Sumberjati: Sejarah Berdirinya, Letak, dan Fungsi
Struktur Candi Ijo berupa lahan berteras-teras yang dikelilingi tebing yang terdiri dari 17 bangunan candi yang tersebar pada 11 teras.
Teras paling atas merupakan teras suci, yang terdapat candi induk dengan ukuran 18,43 x 18,45 meter, dan tinggi 16 meter.
Di dalamnya terdapat lingga-yoni, yang berupa benda silinder atau bentuk lain yang ditegakkan menancap pada benda berbentuk empat persegi panjang.
Lingga-yoni itu melambangkan Dewa Siwa yang menyatu dengan Dewi Parwati.
Dinding luar candi terdapat relung yang berisi arca Agastya, arca Ganesa, dan arca Durga.
Di depan candi induk ada tiga candi perwara yang menghadap ke timur. Di dalam bilik candi perwara selatan yang berukuran 5, 19 x 5, 17 meter, dengan tinggi 6,62 meter, terdapat yoni dan patmasana (meja batu).
Sedangkan candi perwara tengah memiliki ukuran 6,3 x 5,15 meter, dan tinggi 6,5 meter, yang di dalam biliknya terdapat arca Nandi dan Padmasana.
Baca juga: Candi Muara Takus: Sejarah, Fungsi, dan Bagian-bagiannya
Candi perwara utara berdimensi 5,11 x 5, 11 meter, dengan tinggi 6,3 meter yang di dalamnya biliknya terdapat sumuran.
Selain candi induk dan candi perwara, berikut ini bangunan-bangunan dalam kompleks Candi Ijo yang terletak pada masing-masing teras.
Referensi: