Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Muhammad Iqbal Dijuluki Bapak Pakistan?

Kompas.com - 03/01/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Muhammad Iqbal merupakan salah satu penyair, politisi, dan filsuf besar pada abad ke-20.

Ia diakui sebagai penyair klasik yang menonjol di Pakistan, India, dan di dunia internasional.

Selain disebut sebagai Penyair Nasional Pakistan, Muhammad Iqbal juga kerap disebut sebagai Bapak Pakistan.

Lantas, mengapa Muhammad Iqbal dijuluki sebagai Bapak Pakistan?

Baca juga: Ibnu Taimiyah, Ulama yang Hidup dari Penjara ke Penjara

Biografi singkat Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal lahir pada 9 November 1877 di Sialkot, Punjab, India (sekarang masuk wilayah Pakistan).

Ayahnya, Muhammad Nur, merupakan tokoh Sufi, sementara ibunya dikenal sebagai seorang Muslim yang taat beragama.

Muhammad Iqbal mengenyam pendidikan di Pakistan hingga mendapatkan gelar pascasarjana.

Setelah itu, ia diangkat sebagai staf dosen di kampusnya tersebut dan diberi tugas untuk menulis syair-syair dan buku.

Namun, pada 1905, Muhammad Iqbal memilih untuk berangkat ke Eropa guna melanjutkan studinya di University of Cambridge, London.

Lulus dari Cambridge, ia kembali melanjutkan sekolahnya di Jerman hingga meraih gelar doktor pada November 1907 dari University of Munich.

Pada 1908, Muhammad Iqbal kembali ke Lahore dan bekerja sebagai dosen dan juga pengacara.

Baca juga: Biografi Imam Abu Dawud, Salah Satu Penyusun Kitab Hadis Utama

Dijuluki Bapak Pakistan

Beberapa tahun di Eropa telah mengubah perspektif Muhammad Iqbal akan nasionalisme India.

Dalam pidatonya pada 1910, ia mulai menujukkan keberpihakannya pada Pan-Islamisme, yakni ideologi politik yang mengajarkan bahwa umat Islam di seluruh dunia harus bersatu.

Menurutnya, reformasi dapat dicapai dengan memperkuat individu melalui tiga tahap, yaitu ketaatan kepada hukum Islam, pengendalian diri, dan penerimaan gagasan bahwa setiap orang berpotensi menjadi khalifah Tuhan.

Sejak itu, Muhammad Iqbal aktif menyuarakan pendapatkan terkait Pan-Islamisme melalui karya-karyanya.

Baca juga: Tokoh-tokoh Pembaharu Islam di Mesir

Pada 1930, Muhammad Iqbal dipercaya untuk menjadi presiden Liga Muslim, di mana ia mengutarakan gagasan berdirinya negara Pakistan yang berdasarkan Islam dan bebas dari intervensi Pemerintahan India.

Iqbal juga kerap menyampaikan dakwah-dakwah ke beberapa universitas di India. Sejak itulah ide pembaharuan tentang Islam mulai ia sebarkan.

Muhammad Iqbal wafat pada April 1938 dan disebut sebagai tokoh penting dalam pembaharuan Islam di Pakistan.

Hampir satu dekade kemudian, cita-citanya terwujud, di mana Pakistan berdiri menjadi sebuah negara Islam yang berdaulat.

Oleh karena itu, ia dijuluki sebagai Bapak Pakistan, dan hari lahirnya pada 9 November pun dirayakan oleh masyarakat Pakistan sebagai hari libur nasional.

 

 Referensi: 

  • Ali, Mukti. (1998). Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan. Bandung: Mizan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Britannica
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com