Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Imam Bukhari, Pemimpin Para Ahli Hadis

Kompas.com - 31/12/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imam Bukhari merupakan seorang ahli hadis asal Uzbekistan yang sudah berkiprah di bidangnya sejak usia remaja.

Bahkan, buku-buku fikih dan hadis karyanya diakui memiliki derajat yang paling tinggi dibanding yang lainnya.

Oleh sebab itu, Imam Bukhari dijuluki sebagai Amirul Mukminin fil Hadits atau pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah Shahih Bukhari, kitab koleksi hadis yang ia susun selama 16 tahun.

Baca juga: Siapakah Imam Nawawi?

Awal kehidupan

Nama lengkap Imam Al-Bukhari adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari. Ia lahir di Bukhara, Uzbekistan, pada 21 Juli 810.

Tidak lama setelah lahir, ia harus kehilangan penglihatan. Beruntung, berkat doa sang ibu dan izin dari Allah, ia sembuh dari kebutaan.

Sedari kecil, Bukhari telah dididik oleh ayahnya, Ismail bin Ibrahim, yang merupakan seorang ulama dan juga murid Imam Malik bin Anas, untuk selalu taat beragama.

Ayahnya dikenal sebagai orang yang sangat berhati-hati, terutama dalam hal yang bersifat tidak pasti hukumnya, terlebih lagi yang haram.

Karena sang ayah meninggal saat ia masih kecil, Bukhari menimba ilmu dengan berguru kepada ulama ahli hadis terkenal di Bukhara, Syekh Ad-Dakhili.

Ia mulai belajar ilmu hadis pada usia 11 tahun. Bahkan, saat masih anak-anak, Bukhari telah menghafal karya-karya Abdullah bin al-Mubarak.

Baca juga: Biografi Imam Hanafi, Pendiri Mazhab Hanafi yang Berakhir di Penjara

Mengumpulkan hadis

Sewaktu masih berusia 16 tahun, Bukhari pergi ke Mekkah dan Madinah untuk memperdalam ilmu hadisnya.

Sepeninggal ayahnya, ia selalu bepergian dengan sang ibu. Dua tahun kemudian, Bukhari berhasil menerbitkan kitab hadis pertamanya yang bertajuk Kazaya Shahabah wa Tabi'in. 

Selama bertahun-tahun berikutnya, Bukhari menghabiskan waktu untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para periwayat hadis, mengumpulkan, dan memilih hadis-hadisnya.

Seperti diketahui, hal luar biasa yang dilakukan Imam Bukhari untuk mendapatkan keterangan yang lengkap tentang suatu hadis dan orang yang meriwayatkannya adalah dengan bertemu langsung.

Beberapa kota yang ia singgahi adalah Bashrah, Mesir, Hijaz, Kufah, Baghdad, hingga Asia Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Penyebab Perang Dunia I

Penyebab Perang Dunia I

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com