Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Gedong Songo: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Kompas.com - 28/12/2021, 11:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek candi bercorak Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Nama Gedong Songo berasal dari Bahasa Jawa, yaitu Gedong yang artinya bangunan dan Songo yang berarti sembilan.

Thomas Stamford Raffles adalah penemu candi ini pada sekitar tahun 1804. Saat ini, Candi Gedong Songo menjadi salah satu tujuan wisata populer di Semarang.

Baca juga: Candi Sumberjati: Sejarah Berdirinya, Letak, dan Fungsi

Sejarah Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun sekitar abad ke-8.

Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya raja adalah yang membangun Candi Gedong Songo pada awal pemerintahannya.

Namun, candi peninggalan budaya Hindu ini baru ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada 1804.

Mulanya, hanya ditemukan tujuh buah bangunan candi, sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu.

Kemudian pada sekitar tahun 1908 hingga 1911, arkeolog asal Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua bangunan candi tambahan.

Sejak saat itu, namanya berubah menjadi Candi Gedong Songo dan pernah dilakukan pemugaran sebanyak dua kali.

Pemugaran pertama dilaksanakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1928 hingga 1929. Sedangkan pemugaran kedua pada 1972 hingga 1982 oleh Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno yang Membangun Candi Prambanan

Fungsi Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap para dewa. Hal ini dibuktikan dengan adanya arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha.

Selain itu, lokasi candi yang berada di gunung berhubungan dengan kepercayaan pemeluk Hindu.

Umat Hindu percaya bahwa gunung merupakan tempat bersemayamnya para dewa. Gunung sebagai tempat yang tinggi juga dipercaya akan memaksimalkan saat beribadah.

Orang hindu percaya, dengan melakukan ibadah di tempat yang tinggi, seperti di gunung, akan lebih dekat dengan kahyangan.

Baca juga: Candi Muara Takus: Sejarah, Fungsi, dan Bagian-bagiannya

Kompleks bangunan

Candi Gedong Songo terdiri atas lima gedong atau kumpulan candi, di mana dua di antaranya terletak di sisi timur bukit, dua di utara, dan satu di sisi barat.

Berikut ini bangunan yang berada di kompleks Candi Gedong Songo.

Candi I

Candi ini berada di ketinggian 1.208 mdpl, yang di dalamnya terdapat yoni tanpa lingga, yang merupakan simbol kejantanan dan kesuburan, dengan puncak yang sudah terlihat rusak.

Candi II

Berada di ketinggian 1.297 mdpl dengan bangunan yang masih utuh. Di depan candi terdapat bangunan yang diduga oleh para ahli sebagai bangunan candi perwara atau candi kecil yang berada di depan candi induk.

Baca juga: Perbedaan Candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Candi III

Berada di ketinggian 1.297 mdpl, dengan tiga candi yang masih utuh dan terdapat candi perwara.

Selain memiliki hiasan stupa di atapnya, candi ini juga menjadi satu-satunya candi yang menggunakan makara atau arca yang berbentuk kepala gajah.

Candi IV

Berada di ketinggian 1.295 mdpl, dengan satu candi yang masih utuh dengan dikelilingi reruntuhan candi.

Candi V

Candi terakhir berada di ketinggian 1.308 mdpl dengan satu bangunan candi yang masih utuh dan beberapa reruntuhan candi.

 

Referensi:

  • Lestari, Garsinia. 2016. Mengenal Lebih Dekat: Candi Nusantara. Jakarta: Pacu Minat Baca.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com