Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama dan Sejarah Binjai

Kompas.com - 08/12/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Binjai merupakan sebuah kota yang menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Utara. 

Kota ini diketahui menjadi salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang (Medan, Binjai, dan Deli Serdang). 

Sejak lama, Binjai sudah dijuluki sebagai Kota Rambutan, karena buah rambutan di sana memang sudah sangat terkenal. 

Konon, asal-usul nama Binjai sendiri berasal dari nama pohon yang tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai, yaitu Pohon Binjai, sebangsa pohon embacang. 

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Banyuwangi

Asal-usul Nama Binjai

Berasal dari bahasa Karo

Pada awal Binjai terbentuk, wilayahnya dijadikan sebagai tempat berkumpul para pedagang dari dataran tinggi Karo dan pedagang dari Langkat untuk menukarkan barang yang mereka punya.

Karena jaraknya sangat jauh, para pedagang tersebut harus bermalam di Binjai dan kembali melakukan perjalanan panjang menuju ke daerah asal masing-masing pada keesokan harinya.

Untuk itu, mereka menamai wilayah tersebut Binjai. Kata Binjai adalah kata baku dari istilah Binjei, yang merupakan makna dari kata "ben" dan "i-jei", yang dalam bahasa Karo berarti "bermalam di sini".

Berasal dari Pohon Binjai

Terdapat versi lain yang mengungkapkan asal-usul nama Binjai. Dulu, ada sebuah kampung kecil di pinggir Sungai Bingai (kira-kira berlokasi di Kelurahan Pekan Binjai yang sekarang).

Waktu itu, dilakukan sebuah upacara adat di bawah sebuah pohon bernama Pohon Binjai dalam rangka pembukaan kampung tersebut.

Di sekitar pohon yang besar dan kokoh itu kemudian dibangun beberapa rumah, yang lama-kelamaan semakin banyak dan berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang sangat ramai.

Sejak saat itu, nama pohon tersebut dijadikan sebagai nama kampung di sana, yaitu Binjai.

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kabupaten Rembang

Masjid di Binjai tahun 1890-1894Tropenmuseum Masjid di Binjai tahun 1890-1894

Sejarah Kota Binjai

Masa penjajahan Belanda

Pada masa pendudukan Belanda, sekitar tahun 1822, Binjai sudah dijadikan sebagai bandar atau pelabuhan untuk hasil pertanian lada yang diekspor di sekitar Kelurahan Kebun Lada atau Damai. 

Sekitar 40 tahun kemudian, salah satu daerah yang ada di sekitar Binjai, yaitu Deli, dicoba ditanami tembakau oleh seorang pionir Belanda bernama J Nienkyis. 

Rencana penanaman tembakau ini kemudian mendorong didirikannya Deli Maatschappij atau perusahaan dagang Deli tahun 1866. 

Setelah perusahaan tersebut berdiri, Belanda pun berusaha untuk menguasai Tanah Deli dengan melakukan pengangkatan datuk-datuk atau raja. 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com