KOMPAS.com - Kerajaan Bangli yang berada di Pulau Bali berdiri setelah Kerajaan Majapahit di Jawa Timur resmi runtuh.
Setelah itu, Bangli diberikan status sebagai panegara atau kerajaan vasal di bawah Kerajaan Gelgel.
Pada 1686, Kerajaan Bangli akhirnya berdiri sebagai sebuah kerajaan berdaulat dan lepas dari kekuasaan Gelgel setelah terjadi pemberontakan I Gusti Agung Maruti di Gelgel.
Baca juga: Kerajaan Bali: Berdiri, Raja-raja, Kehidupan Sosial, dan Peninggalan
Kerajaan Bangli didirikan oleh I Dewa Gede Den Bencingah pada sekitar abad ke-16.
I Dewa Gede Den Bencingah merupakan putera tertua dari I Dewa Gede Anom Oka, raja di Kerajaan Bhresika, dengan permaisurinya yang bernama Dewa Ayu Mas Dalem.
Sebelum membangun kota di Hutan Jarak Bang, yang menjadi lokasi kerajaan saat itu, I Dewa Gede Anom Oka pernah berpesan kepada Den Bencingah untuk membangun kota di lokasi tersebut.
Hal ini berkaitan dengan kakek Den Bencingah, yang sering berburu burung perkutut di Hutan Jarak Bang.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Bali
Gede Anom Oka pun berpesan supaya diberikan nama Bangli pada hutan jarak tersebut apabila sudah menjadi suatu wilayah.
Selain itu, Gede Anom Oka memerintahkan untuk menghimpun rakyat dari wilayah barat laut dan utara hingga daerah pegunungan, serta meminta dibangun parahyangan istana para dewa dan istana untuk Bethara Toya Mas Arum.
Den Bencingah kemudian diangkat menjadi raja di wilayah itu, serta diberi tahu bahwa wilayahnya berada di sebelah barat Sungai Melangit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.