Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Abbasiyah, Runtuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah

Kompas.com - 23/11/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Revolusi Abbasiyah adalah sebuah pergolakan militer besar-besaran pada pertengahan abad ke-8 yang melibatkan pasukan Daulah Abbasiyah dan Bani Umayyah.

Dalam revolusi ini, Daulah Abbasiyah berbekal janji akan mendirikan sistem yang lebih ideal bagi umat Islam, daripada Dinasti Umayyah yang dinilai sebagai penindas dan tidak memiliki legitimasi keagamaan.

Melalui Revolusi Abbasiyah, Daulah Abbasiyah berhasil menggulingkan Kekhalifahan Umayyah yang berkuasa antara 661-750 M.

Latar belakang

Meletusnya Revolusi Abbasiyah tidak terlepas dari berbagai kompleksitas masalah yang terjadi pada pemerintahan Bani Umayyah.

Menjelang pertengahan abad ke-8, banyak umat yang tidak lagi mendukung Bani Umayyah yang dinilai korup, sekuler, dan memihak sebagian kelompok.

Mereka lantas mendukung Abu Abbas As-Saffah, keturunan paman Nabi Muhammad, yang mendirikan kekhalifahan baru.

Gerakan revolusi yang dipelopori Abu As-Saffah juga mendapatkan dukungan dua kelompok massa, yaitu Syiah dan Khawarij.

Sejak awal berdirinya Dinasti Umayyah (Sunni), kelompok Syiah telah memberontak karena merasa hak mereka terhadap kekuasaan dirampok oleh Muawiyah (pendiri Bani Umayyah) dan keturunannya.

Begitu pula dengan kelompok Khawarij, yang juga merasa bahwa hak politik tidak dapat dimonopoli oleh keturunan tertentu, tetapi hak setiap Muslim.

Kelompok lain yang sangat membenci kekuasaan Dinasti Umayyah adalah Mawalli, yaitu orang-orang Muslim non-Arab.

Mereka yang kebanyakan dari Persia ini merasa tidak diperlakukan setara dengan orang Arab karena diberi beban pajak lebih tinggi.

Kelompok inilah yang mendukung Abu As-Saffah untuk melakukan Revolusi Abbasiyah guna menggulingkan kekuasaan Bani Umayyah.

Terlebih lagi, Bani Abbasiyah menjanjikan ide-ide membangun pemerintahan yang lebih selaras dengan cita-cita Rasulullah, yakni memberi warga non-Arab peran yang lebih setara dalam masyarakat dan memberi keturunan Ali bin Abi Thalib sejumlah peran dalam kepemimpinan.

Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan

Penaklukan Khurasan dan Kufah

Revolusi Abbasiyah resmi dimulai pada 9 Juni 747 M, ketika Abu Muslim melakukan pemberontakan terbuka melawan kekuasaan Bani Umayyah di Merv, sekarang termasuk Turkmenistan.

Setelah Merv berhasil dikuasai pada awal 748 M, sebanyak 50.000 pasukan Bani Umayyah di Khurasan juga takluk pada Maret 749 M.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com