Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thariq bin Ziyad, Panglima Perang Penakluk Semenanjung Iberia

Kompas.com - 22/11/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Pidato Thariq bin Ziyad

Pada sekitar awal Mei 711 M, Thariq bin Ziyad membawa 7.000 pasukan mengarungi lautan dengan kapal.

Selain dibantu menyeberang oleh Julian, pasukan Thariq juga mendapatkan sebanyak 5.000 pasukan tambahan dari Musa bin Nusayr.

Sesampainya di daratan Spanyol, Thariq mengumpulkan pasukannya di selat yang berdampingan dengan bukit karang yang sekarang dikenal dengan nama Bukit Gibraltar.

Di bukit inilah, Thariq menyampaikan pidato di mana ia memerintahkan pasukannya untuk membakar kapal mereka.

Pasukan pun paham dengan maksud panglima mereka, yakni agar tidak ada prajurit yang ketakutan dan memilih untuk berlindung ke kapal.

Peritah ini membuat pasukan tidak lagi memiliki jalan selain bertempur hingga meraih kemenangan atau mati syahid (berjuang di jalan Allah).

Baca juga: Reconquista, Akhir Kekuasaan Islam di Spanyol

Mengalahkan Raja Roderick

Sadar akan ancaman yang mendatanginya, Raja Roderick mengumpulkan pasukan yang jumlahnya mencapai 100.000 prajurit.

Meski Thariq bin Ziyad telah mendapatkan bantuan dari Musa, jumlah pasukannya hanya 12.000, tidak sebanding dengan prajuirt Visigoth.

Perang pun berkecamuk, di mana pasukan Muslim banyak yang mulai terdesak karena jumlah mereka terbilang sedikit.

Di tengah peperangan, tiba-tiba pasukan Visigoth mendengar desas-desus bahwa pihak Muslim tidak menyerang untuk menjajah, tetapi untuk membebaskan negerinya dari kekejaman Raja Roderick.

Kabar tersebut membuat banyak pasukan Visigoth yang membenci Roderick langsung mundur.

Tariq meraih kemenangan ketika Raja Roderick, dikalahkan dan dibunuh pada 19 Juli 711 M di Pertempuran Guadalete.

Menaklukkan Semenanjung Iberia

Setelah kematian Raja Roderick, Thariq bin Ziyad membagi pasukannya untuk melakukan penaklukan di berbagai wilayah.

Pasukan Thariq pun berhasil menguasai Cordoba, Granada, Malaga, hingga Toledo, yang saat itu menjadi ibu kota Spanyol.

Dua tahun berselang, seluruh daratan Spanyol berhasil dikuasai pasukan Islam dan penaklukan pasukan berlanjut ke Portugal, sementara Thariq diangkat menjadi gubernur Al-Andalus.

Baca juga: Perang Yarmuk, Perang Pembuka Islam Melawan Kekaisaran Romawi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com