Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Edo, Awal Zaman Modern di Jepang

Kompas.com - 02/11/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber History

Selama abad pertama zaman Edo, Tokugawa bertambah menjadi semakin kuat. Mereka berhasil mengendalikan kota-kota penting dan mendapatkan keuntungan besar dari redistribusi tanah.

Di sisi lain, mulai 1636 rezim Tokugawa juga menjalankan kebijakan menutup diri dari pengaruh asing.

Kehidupan sosial dan ekonomi

Pada zaman Edo, Tokugawa hanya mengakui empat kelas sosial, yakni samurai, pengrajin, petani, dan pedagang.

Karena keamanan di negara cukup stabil, para samurai banyak juga yang bekerja di pemerintahan dan melakukan perdagangan.

Baca juga: Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak

Namun, di saat yang sama, mereka diharapkan dapat memertahankan kode etik samurai dan harus siap apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Para periode ini, golongan petani mendominasi di Jepang, di mana jumlah mereka mencapai 80 persen dari total populasi.

Untuk menjaga pendapatan para daimyo, mereka dilarang untuk terlibat dalam kegiatan non-pertanian.

Meski perdagangan dengan pihak asing sama sekali dilarang, ekonomi Jepang mengalami pertumbuhan pesat selama zaman Edo.

Untuk memaksimalkan pendapatan, Tokugawa menekankan pada produksi pertanian, dengan mengutamakan tanaman pokok berupa beras, minyak wijen, nila, tebu, murbei, tembakau, dan kapas.

Selain itu, perdagangan dan industri manufaktur Jepang juga berkembang, di mana para pedagang menjadi semakin kaya.

Baca juga: Kebijakan Sakoku, Penutupan Diri Jepang

Kehidupan beragama

Salah satu tujuan kebijakan menutup diri yang dijalankan rezim Tokugawa selama zaman Edo adalah untuk mencegah penyebaran agama Kristen di Jepang.

Pada awal zaman Edo, diperkirakan terdapat 300.000 umat Kristen di Jepang. Jumlahnya terus berkurang saat Tokugawa melakukan represi yang sangat kejam.

Pada periode ini, Konfusianisme mendominasi di seluruh Jepang dengan penekanan kuat pada kesetiaan dan kewajiban.

Akhir zaman Edo

Meski keadaan pada zaman Edo cukup terkendali, bukan berarti upaya untuk memulihkan kekuatan kekaisaran telah padam.

Selain itu, sektor pertanian yang tertinggal jauh dari perdagangan juga memunculkan konflik di kalangan samurai dan daimyo.

Pihak oposisi yang semakin meningkat secara perlahan melemahkan Keshogunan Tokugawa, terlebih lagi saat peristiwa kelaparan berkepanjangan.

Pada pertengahan abad ke-19, dua klan kuat di Jepang bergabung untuk merebut kekuasaan, sebagai bagian dari Restorasi Meiji yang dimotori oleh Kaisar Meiji.

Zaman Edo resmi berakhir ketika shogun terakhir dari rezim Tokugawa, Tokugawa Yoshinobu, menyerahkan kekuasaannya pada November 1867.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com