KOMPAS.com - Buto Ijo adalah sosok siluman raksasa hijau yang terdapat dalam mitologi Jawa.
Penampakannya digambarkan berwajah seram, matanya besar, tubuhnya berwarna hijau, berambut panjang, memiliki gigi taring yang panjang, dan terkadang bisa menjadi kecil seukuran manusia.
Salah satu kebiasaan Buto Ijo adalah menculik anak-anak untuk dijadikan budak dan kemudian dimangsa.
Konon, untuk menangkal datangnya raksasa hijau ini dapat menggunakan bambu kuning yang dibuat seperti kalung.
Kisah Buto Ijo dapat ditemukan dalam legenda Timun Mas, dongeng cerita rakyat dari Jawa Tengah.
Dalam cerita Timun Mas, Buto Ijo dikisahkan sebagai tokoh antagonis yang membantu seorang ibu yang tidak memiliki anak.
Dengan kesaktiannya, ia menyulap sebuah timun mas, yang ketika dibelah lahirlah seorang bayi perempuan.
Akan tetapi, bantuan yang diberikan tidak datang secara cuma-cuma. Buto Ijo meminta agar bayi yang kemudian diberi nama Timun Mas itu diserahkan lagi kepadanya.
Ketika Timun Mas telah dewasa, sang ibu tidak dapat menyerahkan putrinya begitu saja untuk dimangsa.
Dengan segala cara, Timun Mas berusaha menghindari kejaran Buto Ijo dengan benda-benda yang dimilikinya.
Di akhir cerita, benda-benda seperti garam, duri, dan terasi yang dimiliki Timun Mas ternyata berhasil untuk mengalahkan Buto Ijo.
Baca juga: Ki Ageng Selo, Legenda Penangkap Petir
Selain digambarkan sebagai tokoh antagonis dalam dongeng Timun Mas, sosok Buto Ijo juga dikenal bisa dijadikan pesugihan.
Konon, Buto Ijo sering dimanfaatkan untuk mendapatkan kekayaan dengan jalan pintas, yakni merampok uang milik orang lain secara gaib.
Selain itu, sosok raksasa hijau ini juga bisa dijadikan benteng pertahanan jika seseorang diganggu oleh lawannya.
Seperti dalam dongeng Timun Mas, Buto Ijo juga akan meminta imbalan berupa nyawa atas jasanya itu.
Itulah mengapa, dalam kepercayaan masyarakat kuno, khususnya di Jawa, seseorang bisa menjadi tumbal Buto Ijo untuk memperkaya orang pemalas dan lemah imannya kepada Tuhan.
Kono, Buto Ijo bisa ditemui di pohon beringin tua atau rumah yang telah lama ditinggalkan pemiliknya.
Untuk mendapatkan kekayaan tanpa harus bekerja, seseorang harus melakukan ritual pesugihan dan menyiapkan sesajen yang diminta.
Setelah persyaratan terpenuhi, Buto Ijo akan melakukan perjanjian dan mengabulkan permintaan manusia.
Referensi:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.