Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samurai: Sejarah, Senjata, Kode Etik, dan Pembubaran

Kompas.com - 02/11/2021, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Samurai adalah golongan kesatria atau elite militer pada zaman feodalisme di Jepang.

Golongan ini muncul sebagai prajurit provinsi, sebelum akhirnya naik ke tampuk kekuasaan pada abad ke-12, ketika Jepang mulai dikuasai oleh diktator yang dikenal sebagai shogun.

Selama Jepang diperintah oleh keshogunan (abad ke-12 hingga abad ke-19), samurai menjadi kekuatan militer bagi shogun dan daimyo (pimpinan daerah).

Restorasi Meiji yang berlangsung antara 1868-1869 tidak hanya mengakhiri keshogunan di Jepang, tetapi juga dominasi samurai.

Sejarah awal samurai

Apabila diterjemahkan, kata "samurai" berarti "mereka yang melayani" atau "pengikut". Di Jepang, samurai awalnya dikenal sebagai bushi (prajurit).

Istilah samurai sendiri baru digunakan pada awal abad ke-10, untuk menunjukkan kedudukan yang lebih tinggi dari bushi atau prajurit biasa.

Selama zaman Heian (794-1185), samurai adalah pendukung bersenjata dari pemilik tanah yang dulunya bekerja di istana kekaisaran.

Baca juga: Sejarah Shogun Jepang

Pada pertengahan abad ke-12, kekuatan politik di Jepang secara bertahap bergeser dari kaisar dan bangsawan di Kyoto ke kepala klan di perkebunan.

Perang Gempei yang berlangsung antara 1180-1885, menjadi pertempuran antara dua klan besar (Taira dan Minamoto), dalam perebutan kendali atas Jepang.

Perang berakhir ketika salah satu pahlawan samurai paling terkenal dalam sejarah Jepang, Minamoto Yoshitsune, membawa klannya menuju kemenangan atas Taira.

Setelah itu, saudara tiri Minamoto Yoshitsune yang bernama Minamoto Yoritomo menobatkan diri sebagai shogun dan mendirikan pemerintahan di Kamakura.

Peristiwa ini menandai dimulainya Keshogunan Kamakura di Jepang, sekaligus masa kebangkitan samurai.

Sebab, status samurai menjadi sangat istimewa dan otoritas Yoritomo sangat bergantung pada kekuatan mereka.

Selain itu, tidak ada yang bisa menyebut dirinya sebagai samurai tanpa izin Yoritomo.

Baca juga: Fujinkai, Barisan Wanita Bentukan Jepang

Kode etik samurai

Ketika Buddhisme Zen dari China masuk ke Jepang, samurai tertarik dengan ajaran ini.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com