Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa VOC Melakukan Politik Adu Domba?

Kompas.com - 26/10/2021, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tujuan kedatangan bangsa Eropa, termasuk Belanda, ke Indonesia pada mulanya adalah untuk mencari rempah-rempah.

Dalam perkembangannya, Belanda menjadi serakah dan berhasil menguasai rempah-rempah serta kekayaan alam Indonesia lainnya.

Beberapa kekayaan alam yang dimonopoli Belanda melalui kongsi dagang VOC adalah lada dari Banten dan Aceh, beras dari Mataram, dan kopi Priangan.

Ketika melaksanakan monopoli perdagangan, VOC diketahui suka ikut campur dalam urusan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan mengadu domba.

Mengapa VOC ikut campur dalam kerajaan-kerajaan di Indonesia dan mengadu domba?

Tujuan adu domba VOC

Selama abad ke-17 dan 18, perdagangan di Batavia dan beberapa wilayah di Nusantara dikuasai secara langsung oleh VOC.

Namun, di luar daerah-daerah tersebut, kerajaan-kerajaan Indonesia tetap hidup sebagai kerajaan berdaulat dan memegang kendali atas pangkalan-pangkalan dan rute-rute perdagangan.

Dalam persaingan dan perebutan kekuasaan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, baik melalui diplomasi ataupun peperangan, VOC akhirnya berhasil memaksakan perjanjian-perjanjian terhadap raja-raja di Indonesia.

Tujuan VOC terlibat dalam urusan internal kerajaan-kerajaan di Nusantara adalah VOC ingin memecah belah kekuasaan kerajaan-kerajaan pribumi.

Hal ini dilakukan karena kekuatan VOC hanya terbatas, dibandingkan dengan wilayah kekuasaannya di Nusantara yang sangat luas.

Dengan begitu, ancaman dari kerajaan-kerajaan yang menjadi pesaing dan belum ditaklukkan oleh VOC dapat diminimalisasi.

Dalam perjanjian itu, VOC tidak hanya menuntut hak-hak monopoli perdagangan dan kekuasaan pemerintahan, tetapi juga melakukan intervensi dalam masalah internal kerajaan, seperti contohnya pada pergantian takhta kerajaan.

Melalui kontrak-kontrak politik seperti ini, akhirnya raja-raja di Indonesia kehilangan kedaulatannya.

Baca juga: Devide et Impera: Asal-usul dan Upaya-upayanya di Nusantara

Strategi devide et impera

Kekuatan VOC di Nusantara memang terbatas, tetapi kemampuannya dalam melihat situasi politik pada kerajaan-kerajaan lokal sangat luar biasa.

Ketika mengendus adanya konflik dalam kerajaan atau antarkerajaan, VOC biasanya akan berperan sebagai juru damai atau memihak pada salah satunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com