Berkat politik balas budi, rakyat Hindia Belanda mulai sejahtera dan mengenyam pendidikan.
Kaum nasionalis dan pergerakan nasional mulai tumbuh. Perlawanan pun berkobar di berbagai penjuru.
Belanda yang sedang porak-poranda secara perekonomian pascaperang, tentu tidak akan rela Indonesia lepas begitu saja.
Indonesia merupakan lumbung kekayaan Belanda.
Oleh sebab itu, Belanda berniat menguasai Indonesia kendati Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan.
Caranya, Belanda membonceng tentara sekutu yang ingin melucuti Jepang setelah Jepang kalah di Perang Dunia II.
Baca juga: Negara-Negara Bekas Jajahan Belanda
Beragam cara digunakan untuk mempertahankan Indonesia. Selain perang bersenjata, Belanda juga harus menghadapi perundingan yang seakan tak pernah ada habisnya.
Namun pada akhirnya, Ratu Wilhelmina dan bangsa Belanda harus menerima kenyataan kehilangan tanah jajahan yang sangat berharga bernama Indonesia.
Di era kekuasaan Wilhelmina lah, posisi Belanda sebagai penguasa kolonial berakhir.
Tiga tahun pasca kemerdekaan Indonesia, atau tepatnya 4 September 1948, Sang Ratu menyerahkan tampuk kepemimpinan negeri kincir angin tersebut kepada anak perempuannya, Putri Juliana.
Ratu Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November 1962 dan dimakamkan di Nieuwe Kerk di kota Delft.
Referensi: