Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Wengker: Sejarah, Pendiri, Letak, dan Peninggalan

Kompas.com - 18/10/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Wengker adalah sebuah kerajaan kecil yang pernah berdiri di Ponorogo, Jawa Timur.

Pendiri dan raja pertama kerajaan ini adalah Ketut Wijaya, yang berkuasa antara 986-1037 M.

Kerajaan ini pernah dihancurkan oleh Raja Airlangga dari Kediri, kemudian menjadi negeri bawahan pada masa Kerajaan Majapahit.

Sejarah berdirinya

Kerajaan Wengker didirikan oleh seorang pendatang dari Jawa Tengah bernama Ketut Wijaya pada abad ke-10.

Kedatangan Ketut Wijaya ke Jawa Timur bersamaan dengan Mpu Sindok, ketika memindahkan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah.

Dari Jawa Tengah, Ketut Wijaya berserta rombongannya berjalan lewat sebelah selatan hingga sampai di timur Gunung Lawu. Di tempat itulah ia menetap dan kemudian mendirikan Kerajaan Wengker.

Nama Wengker berasal dari ungkapan Jawa, wewengkon kang angker, yang berarti tempat yang angker.

Konon, wilayah itu dulunya terkenal menakutkan karena terdapat banyak bandit. Keberadaan Kerajaan Wengker dibuktikan dengan prasasti yang ditemukan di Sendang Kamal, Madiun.

Baca juga: Mpu Sindok, Raja yang Memindahkan Mataram Kuno ke Jawa Timur

Letak Kerajaan Wengker

Terdapat beragam pendapat tentang letak Kerajaan Wengker ketika di bawah kekuasaan Ketut Wijaya.

N.J. Krom menyatakan bahwa Wengker terletak di Desa Setono, Kabupaten Jenangan, Kabupaten Ponoroho.

Sedangkan Purwowijoyo berpendapat bahwa letak kerajaan ini berada di perbatasan Desa Kadipaten dengan Desa Setono.

Namun yang pasti, wilayah Kerajaan Wengker sebelah utara meliputi Gunung Kendeng sampai Gunung Pandan, sebelah timur dan selatan meliputi Gunung Wilis sampai Laut Selatan, hingga Gunung Lawu.

Dihancurkan oleh Airlangga

Ketika Kerajaan Medang diperintah oleh Raja Dharmawangsa, Wengker turut serta dalam serangan yang dikenal sebagai Pralaya Medang.

Peristiwa itu berhasil meruntuhkan Kerajaan Medang dan membunuh rajanya, sedangkan Airlangga berhasil melarikan diri.

Setelah lama bersembunyi dan menghimpun kekuatan, Airlangga mulai melancarkan serangan balasan kepada kerajaan-kerajaan kecil yang terlibat dalam Pralaya Medang, termasuk Wengker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com