Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Johannes Gutenberg, Penemu Mesin Cetak

Kompas.com - 12/10/2021, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Meski cetakan jenis bergerak telah dikenal di Asia ratusan tahun sebelumnya, tetapi inovasi Gutenberg adalah mengembangkan sistem pengecoran dan paduan logam yang membuat produksi lebih mudah.

Pada 1448, ia pindah kembali ke Mainz dan mendapatkan pinjaman untuk mulai merakit mesin cetak pertamanya.

Setelah melalui serangkaian persiapan dan percobaan, pada 1450 mesin cetak pertama Gutenberg dapat beroperasi.

Alkitab Gutenberg

Untuk memulai bisnis percetakan dan terus menyempurnakan temuannya, Johannes Gutenberg meminjam sebanyak 800 gulden dari rentenir kaya bernama Johann Fust.

Salah satu proyek pertamanya adalah mencetak ribuan surat indulgensi untuk Gereja Katolik.

Pada 1451 dan 1452, ia berhasil mencetak buku tata bahasa Latin sebanyak dua lusin.

Masih di tahun yang sama, Gutenberg terlilit hutang dan tidak mampu membayar pinjamannya, hingga akhirnya membuat perjanjian untuk menjadikan Fust sebagai mitranya.

Selanjutnya, Gutenberg memulai proyek besar, yakni pencetakan Alkitab yang akhirnya selesai pada 1455.

Alkitab tersebut terdiri dari tiga jilid teks dalam bahasa Latin, di mana setiap halamannya menampilkan 42 baris dan dilengkapi ilustrasi berwarna.

Karya yang kemudian dikenal sebagai Alkitab Gutenberg atau Alkitab 42 Baris ini telah diakui memiliki estetika dan kualitas yang tinggi oleh pihak gereja dan sangat terkenal di Dunia Barat.

Baca juga: Penemuan Telepon dan Dampak di Bidang Ekonomi

Penemuan lain Johannes Gutenberg

Selain mesin cetak, Johannes Gutenberg juga dikenal karena memperkenalkan tinta berbasis minyak.

Tinta yang terbuat dari campuran minyak, tembaga, dan timah hitam tersebut lebih tahan lama dibandingkan tinta berbasis air yang digunakan pada saat itu.

Selain itu, tinta berbasis minyak Gutenberg lebih pekat dan lengket.

Dituntut oleh Johann Fust

Pada 1455, Johannes Gutenberg belum dapat membayar hutangnya hingga dituntut oleh Johann Fust satu tahun kemudian.

Fust menuduh Gutenberg telah menyalahgunakan uang yang dipinjamkannya dan menuntut untuk melunasi hutangnya sebanyak 2.026 gulden (sudah termasuk bunga).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com