KOMPAS.com - Oei Tjoe Tat adalah Menteri Negara dan juga salah satu menteri di Kabinet 100 Menteri atau Kabinet Dwikora.
Oei Tjoe Tat memulai karier politiknya setelah lulus dari Universiteit van Indonesie (Universitas Indonesia) di Batavia tahun 1948.
Pada tahun 1954, ia bergabung dalam Badan Persmusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki).
Semenjak bergabung dalam Baperki, karier politiknya terus melejit.
Tahun 1953, ia terpilih sebagai Wakil Presiden Partai Demokrat Tionghoa Indonesia (PDTI).
Bahkan, tahun 1963, secara pribadi Oei Tjoe Tat diminta oleh Soekarno untuk menjabat sebagai menteri yang bertugas membantu presiden dan presidium.
Baca juga: Sejarah Partai Indonesia Raya (Parindra)
Oei Tjoe Tat lahir di Solo, 26 April 1922. Ia merupakan putra dari pasangan Oei Ing Wie dan Ong Tin Nio.
Keluarga Oei Tjoe Tat adalah keluarga terpandang di Kota Solo. Ayahnya memiliki toko di Coyudan Kidul bernama Toko Ong Swie Giok Solo.
Kakeknya, Oei Kie Liek, sempat berperan sebagai hulubalang pasukan berkuda Pangeran Diponegoro saat melawan Belanda.
Oei Tjoe Tat sendiri memulai pendidikannya di Hollandsche Chineesche School (HCS) Solo yang kemudian lanjut ke Hoogere Burgerschool (HBS) Semarang.
Setelah lulus dari HBS, Oei Tjoe Tat memutuskan masuk ke Recht Hoogeschool atau Sekolah Tinggi Hukum di Batavia (Jakarta).
Sejak sekolah hukum, pola pikir Oei Tjoe Tat kian kritis.
Ia pun mulai tertarik pada ide-ide mengenai nasionalisme dan politik Indonesia.
Ketertarikannya dalam dunia politik terlihat dari usahanya dalam mencari tahu lebih dalam tentang Indonesia beserta politiknya.
Oei Tjoe Tat mencari artikel-artikel mengenai Soekarno, Partai Nasional Indonesia, dan Mohammad Hatta.