Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Nama Indramayu

Kompas.com - 28/09/2021, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indramayu, sebuah kabupaten di pesisir Jawa Barat, dikenal lewat varian mangga yang biasa beredar di pasar yakni mangga Indramayu.

Tapi tahukah Anda dari mana asal nama Indramayu?

Konon, nama Indramayu diambil dari seorang wanita bernama Nyi Endang Darma. 

Nyi Endang Darma bertemu dengan orang pertama yang tinggal di Indramayu, Raden Wiralodra. Keduanya sama-sama membangun pedukuhan Indramayu. 

Bermula dari situ, Nyi Endang Darma pun meminta kepada Raden Wiralodra agar pedukuhan yang dibangun dinamai menggunakan namanya, Darma Ayu, yang kemudian menjadi Indramayu.

Baca juga: Raden Said Soekanto Tjokroadiatmodjo: Peran dan Kiprahnya

Sejarah Indramayu

Menurut Babad Dermayu, orang pertama yang tinggal di daerah Indramayu adalah Raden Aryalodra.

Raden Aryalodra berasal dari Bagelen, Jawa Tengah, putra dari Tumenggung Gagak Singalodra.

Suatu waktu, Raden Wiralodra sedang melakukan tapa brata dan semedi di perbukitan melaya di kaki Gunung Sumbing.

Tiga tahun berselang, Raden Wiralodra mendapat wangsit yang berbunyi, jika ia ingin bahagia berketurunan di kemudian hari, carilah lembah Sungai Cimanuk.

Jika sudah di sana, Wiralodra diminta untuk menebang belukar secukupnya guna mendirikan padukuhan dan menetap di sana. 

Dengan didampingi Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana, berangkatlah mereka ke Sungai Cimanuk.

Setelah beberapa waktu, sampailah Raden Wiralodra dan Ki Tinggil di sebuah sungai yang ia kira adalah Sungai Cimanuk. Mereka pun bermalam di sungai tersebut.

Esok paginya, mereka bangun dan melihat ada orang tua yang menegur dan menanyakan tujuan mereka.

Menurut riwayat, orang tua tersebut bernama Ki Buyut Sidum.

Setelah Wiralodra menjelaskan tujuan dan maksud mereka, ia baru tahu bahwa sungai tersebut bukanlah Sungai Cimanuk, karena Sungai Cimanuk sudah terlewat. Akhirnya, mereka kembali lagi ke arah timur laut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com