Usai Nasakom terbentuk, Soekarno semakin gencar mengkampanyekan konsep Nasakom-nya.
Soekarno menyatukan tiga kekuatan politik dengan tujuan untuk memperkuat posisinya.
Tiga partai politik yang menjadi faksi utama dalam perpolitikan Indonesia saat itu adalah:
Soekarno bahkan mengampanyekan konsep Nasakom hingga ke forum internasional. Sebab saat itu, negara-negara pemenang Perang Dunia II saling bertentangan ideologi.
Dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanggal 30 September 1960 di New York, Soekarno menyampaikan pidato berjudul "To Build the World a New".
Melalui pidato tersebut, Soekarno menyampaikan konsep Nasakom yang ia buat.
Selanjutnya, dalam Sidang Panca Tunggal Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, tanggal 23 Oktober 1965, Soekarno kembali menegaskan pentingnya Nasakom.
Baca juga: PBB: Sejarah, Tujuan, dan Tugasnya
Soekarno sangat gencar memperluas gagasan Nasakom miliknya. Namun, sekeras apapun ia mempertahan konsep Nakasom nya, gagasan ini akhirnya kandas.
Kandasnya Nasakom diakibatkan oleh luruhnya pamor PKI akibat Gerakan 30 September.
Selain itu, berakhirnya Nasakom juga diakibatkan oleh adanya peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru, di mana pemimpin baru Indonesia, Soeharto, sangat anti-komunis.
Dengan demikian, gagasan Nasakom pun berakhir.
Referensi: