Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Kebudayaan Dongson di Indonesia

Kompas.com - 26/09/2021, 12:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebudayaan Dongson adalah sebutan bagi kebudayaan pada zaman perunggu yang berada di wilayah Asia Tenggara.

Nama Dongson diambil dari nama sebuah wilayah di lembah Song Hong, Vietnam.

Dong Son adalah sebuah nama tempat penelitian kebudayaan logam prasejarah pertama yang terletak di Lembah Song Hong, Vietnam.

Kebudayaan ini berkembang di Indochina pada masa peralihan dari Mesolitik dan Neolitik.

Kebudayaan ini akhirnya berkembang hingga ke wilayah Nusantara dan dikenal dengan kebudayaan perunggu.

Kebudayaan Dongson sendiri didukung oleh bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda yang pada perkembangannya menyebar hingga ke Indonesia dalam kurun waktu 500 SM hingga 300 SM.

Jalur persebarannya adalah melalui jalur barat yang melintasi Vietnam, Malaysia, Sumatera dan menyebar ke Nusantara.

Baca juga: Perkembangan Teknologi Manusia Purba

Pengaruh Kebudayaan Dongson

Kebudayaan perunggu yang berkembang di wilayah Indonesia mendapat cukup banyak pengaruh dari kebudayaan perunggu dari daerah Dongson atau Indochina atau Asia Tenggara daratan.

Adapaun pengaruh dari persebaran kebudayaan Dongson adalah dalam hal pembuatan barang dari logam, utamanya perunggu.

Akibatnya banyak ditemukan barang logam seperti nekara, bejana, ara, kapak corong dan manik manik yang semuanya terbuat dari perunggu.

Di Indonesia bukti persebarannya ditemukan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Sumbawa, Rote, Kei, serta Selayar.

Kebudayaan Dongson menghasilnya sistem peradaban pada pertanian dan peternakan yang handal.

Hasil kebudayaan ini adalah kemampuannya dalam menanam berbagai tanaman seperti padi, dan juga memelihara kerbai dan juga babi.

Selain itu kebudayaan ini juga dikenal sebagai pelaut yang telah nerlayar di Laut China dengan menggunakan perahu yang panjang.

Baca juga: Peralatan Manusia Purba dan Fungsinya

Kebudayaan ini juga sudah mengenal ilmu pengetahuan, salah satunya adalah sistem astronomi yang menjadikannya handal dalam berlayar dan juga keterampilan membuat perahu.

Hal ini juga menjadi dasar peradaban klasik di wilayah Indonesia.

Dalam hal kepercayaan, animisme dan dinamisme merupakan sistem kepercayaan yang mereka anut.

Banyak barang-barang berupa nekara yang menjadi sarana pemujaan terhadap roh leluhur karena banyak ditemukan di sekitar makam.

Referensi:

  • Soekmono. (1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
  • Herimanto. (2012). Sejarah Indonesia masa Praaksara. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com