Bahkan China tercatat telah melakukan serangkaian aksi militer di selat Taiwan, seperti menembakkan rudal dan melakukan pelatihan pendaratan pasukan amfibi.
Selain itu, Beijing juga mempersiapkan divisi infanterinya di Provinsi Fujian, tepat di seberang Taiwan.
Dengan kekuatan yang dimiliki saat ini, China tentu saja menang melawan kekuatan militer Taiwan.
Akan tetapi, China diperkirakan tidak akan menyerang Taiwan dalam waktu dekat karena belum siap menghadapi kekuatan Amerika Serikat.
Seperti diketahui, Amerika Serikat telah menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer terpenting bagi Taiwan di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan (Taiwan Relations Act) yang diresmikan pada 1979.
Oleh karena itu, China lebih memilih untuk tidak gegabah karena kekuatan militernya masih berada di posisi ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Rusia.
Pentagon pun mengatakan bahwa China tidak akan menyerang Taiwan dalam waktu dekat.
Pihaknya yakin bahwa China masih memilih untuk meningkatkan upayanya dalam membangun kekuatan udara, darat, dan laut yang diperlukan untuk merebut Taiwan.
Referensi: