Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugas dan Tujuan Pasukan AFNEI

Kompas.com - 17/09/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) adalah sekelompok pasukan Sekutu yang datang ke Indonesia tanggal 29 September 1945. 

Kedatangan Pasukan Sekutu atau AFNEI ke Indonesia dipimpin oleh Sir Philip Christison. 

Pasukan AFNEI bertugas mengamankan wilayah Indonesia, yaitu Pulau Jawa dan Sumatera. 

Hal ini karena wilayah di Indonesia Timur sudah diduduki lebih dulu oleh pasukan Sekutu dalam perperangan mereka melawan Jepang. 

Baca juga: Philip Christison, Panglima Pasukan Sekutu di Indonesia

Tugas

Seiring dengan kemenangan Sekutu dalam melawan Jepang di Perang Dunia II, Pasukan Sekutu datang dan mendarat di Indonesia yang sebelumnya diduduki oleh Jepang. 

Pasukan Sekutu ini disebut Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI). 

Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) merupakan lembaga pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia.

AFNEI bertugas untuk menjaga perdamaian, membebaskan orang Belanda dan Eropa lainnya yang sebelumnya ditahan oleh Jepang.

Selain itu, AFNEI juga bertugas untuk mengadili pasukan Jepang yang diduga melakukan kejahatan perang selama pendudukan Indonesia. 

Pasukan AFNEI terdiri dari tiga divisi, yaitu:

  1. Divisi India ke-23, di bawah pimpinan Mayor Jendral D.C. Hawthorn yang bertugas untuk daerah Jawa Barat;
  2. Divisi India ke-5, di bawah pimpinan Mayor Jenderal E.C. Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa Timur;
  3. Divisi India ke-26, di bawah pimpinan Mayor Jenderal H.M. Chambers yang bertugas untuk daerah Sumatera. 

Pasukan AFNEI ini hanya bertugas di Sumatera dan Jawa, sedangkan wilayah Indonesia lainnya diserahkan tugasnya kepada Angkatan Perang Australia. 

Awalnya, kedatangan AFNEI disambut baik oleh bangsa Indonesia, karena mereka mengumandangkan perdamaian.

Salah satu bentuk respons pemerintah Republik Indonesia menyambut kedatangan pasukan Sekutu adalah memerintahkan semua pejabat daerah untuk membantu kelancaran tugas AFNEI.

Akan tetapi, pasukan AFNEI ternyata membawa pejabat-pejabat NICA secara diam-diam. 

Karena merasa tugasnya tidak akan berhasil tanpa bantuan pemerintah Indonesia, Letjen Sir Philip Christison melakukan upaya politik dengan berunding bersama pihak Indonesia pada 25 Oktober 1945. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com