Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Mengapa Soeharto Disebut Bapak Pembangunan?

Kompas.com - 11/09/2021, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Soeharto adalah Presiden Indonesia kedua yang menjabat sejak 12 Maret 1967 hingga 21 Mei 1998.

Masa jabatan Soeharto ini disebut dengan Orde Baru, di mana yang menjadi fokus utamanya adalah pembangunan.

Itulah mengapa Soeharto disebut sebagai Bapak Pembangunan Indonesia.

Selama 32 tahun masa jabatannya, Soeharto membentuk Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sejak 1 April 1969 hingga 1994. 

Soeharto melakukan pembangunan di segala bidang seperti sekolah, puskesmas, industri strategis nasional dan jalan nasional, waduk, embung, dan berbagai pengendalian banjir perkotaan. 

Sebagai apresiasi terhadap keberhasilannya membangun Indonesia di segala bidang, Soeharto diangkat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia tahun 1983. 

Baca juga: Politik Luar Negeri Indonesia Masa Orde Baru

Repelita

Program pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Soeharto selama 32 tahun menjabat adalah Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). 

Tujuan dari dibentuknya Repelita sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian.

Repelita I (1 April 1969-31 Maret 1974) 

Repelita I dimulai tanggal 1 April 1969, sehari sebelum Presiden Soeharto menandatangani Pengesahan RUU APBN tahun anggara 1969/1970 pada 31 Maret 1969. 

Repelita I ini menjadi landasan awal pembangunan di segala bidang pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan menjadi dasar bagi pembangunan selanjutnya. 

Sasaran yang hendak dicapai dalam Repelita I sendiri adalah sandang, pangan, papan. 

Selain itu, dilakukan juga perbaikan sarana prasarana terutama sarana pertanian, sarana jalan dan jembatan, sarana kesehatan dan pendidikan, kemudian pemenuhan perumahan bagi rakyat dan perluasan lapangan kerja.

Pada Repelita I, kondisi perekonomian Indonesia juga sudah mulai stabil dibandingkan sebelumnya.

Inflasi mengalami penurunan yang pada 1966 sebesar 650 persen, pada tahun 1971/1972 dapat diturunkan hingga hanya 0,9 persen. 

Baca juga: Program Ekonomi masa Orde Baru

Repelita II (1 April 1974-31 Maret 1979) 

Rencana Pembangunan Lima Tahun kedua dimulai pada 1 April 1974. 

Pelaksanaan Repelita II ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1975. 

Repelita II disusun berdasarkan Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali, dan Madura, di antaranya melalui program transmigrasi. 

Dalam Repelita II, Presiden Soeharto mengungkapkan bahwa fokus utamanya adalah penanganan masalah-masalah ekonomi dan non-ekonomi. 

Selama Repelita II, laju inflasi di Indonesia dapat dikendalikan secara bertahap. 

Pada tahun pertama dan kedua angka inflasi masih berkisar 20 persen dan menurun menjadi 12,1 persen pada 1976/1977. 

Repelita III (1 April 1979-31 Maret 1984) 

Pada Repelita III, Presiden Soeharto menekankan pada trilogi pembangunan dengan menekan asas pemerataan.

Asas pemerataan tersebut adalah:

  1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
  2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
  3. Pemertaan Pembagian Pendapatan
  4. Pemerataan Kesempatan Kerja
  5. Pemerataan Kesempatan Berusaha

Dalam Repelita III, kondisi inflasi menurun dari tahun ke tahun, mulai dari 19,5 persen menjadi 10 persen. 

Baca juga: Kondisi Politik masa Orde Baru

Repelita IV (1 April 1984-31 Maret 1989) 

Pada Repelita IV, Presiden Soeharto menitikberatkan pada usaha sektor pertanian untuk menetapkan swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin sendiri. 

Untuk menunjang pembangunan industri, disusun juga Standar Industri Indonesia (SII), sarana perlindungan bagi konsumen serta peningkatan efisiensi industri. 

Dalam Repelita IV, industri logam dasar dan mesin yang merupakan industri berskala besar dikembangkan untuk menyiapkan pembangunan sektor industri. 

Repelita V (1 April 1989-31 Maret 1994) 

Dalam Repelita V, Presiden Soeharto berfokus pada usaha sektor pertanian, seperti:

  1. Memantapkan swasembada pangan
  2. Meningkatkan produksi pertanian
  3. Menyerap tenaga kerja yang ada
  4. Mampu menghasilkan mesin-mesin sendiri

Pada program Repelita V, kondisi perekonomian di Indonesia sudah jauh lebih baik, dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,8 persen. 

Peningkatan ekspor juga lebih baik dibanding sebelumnya.

Repelita VI (1 April 1994-31 Maret 1999) 

Repelita VI dimulai tanggal 1 April 1994, yang menitikberatkan pada pembangunan sektor ekonomi, berkaitan dengan industri dan pertanian. 

Selain itu, dalam Repelita VI, Presiden Soeharto juga fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. 

Sayangnya, pada periode ini terjadi krisis moneter tahun 1998 yang melanda negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Karena krisis moneter dan polemik politik dalam negeri yang dianggap mengganggu perekonomian pun menyebabkan era Orde Baru runtuh. 

Baca juga: Kehidupan Ekonomi pada Masa Orde Baru

Referensi: 

  • Kesowo, Bambang. Wirawan Martoredjo dan Soenarto Soedarno. (1995). 40 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia
 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+