Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Diponegoro: Penyebab, Strategi, dan Dampaknya

Kompas.com - 10/09/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Meski sempat mendapatkan perlawanan dari pendukung Pangeran Diponegoro, Belanda berhasil membumihanguskan Tegalrejo.

Sementara itu, Pangeran Diponegoro berhasil menyingkir ke Desa Selarong, di mana ia menyusun strategi perang.

Berikut ini beberapa strategi Perang Diponegoro.

  • Merencanakan serangan ke keraton Yogyakarta dengan mengisolasi pasukan Belanda dan mencegah masuknya bantuan dari luar
  • Mengirim utusan kepada para bupati dan ulama agar bersiap melawan Belanda
  • Memilah bangsawan yang dinilai sebagai lawan dan kawan
  • Membagi wilayah perang dan pertahanan

Perang Diponegoro dipimpin langsung oleh Pangeran Diponegoro, yang didampingi pamannya, Pangeran Mangkubumi, Ali Basyah Sentot Prawirodirjo sebagai panglima muda, dan Kiai Mojo bersama murid-muridnya.

Perluasan Perang di berbagai daerah

Tiga minggu setelah penyerbuan Tegalrejo, pasukan Diponegoro menyerang dan keraton Yogyakarta dan berhasil mendudukinya.

Keberhasilan ini kemudian disusul dengan kemenangan di beberapa daerah pada tahun-tahun awal berkobarnya Perang Diponegoro.

Pergerakan pasukan Pangeran Diponegoro pun meluas ke daerah Banyumas, Kedu, Pekalongan, Semarang, dan Rembang.

Kemudian ke arah timur mencapai Madiun, Magetan, Kediri, dan sekitarnya, hingga disebut mampu menggerakkan kekuatan di seluruh Jawa.

Selain itu, semua kekuatan dari rakyat, bangsawan, dan ulama bersatu untuk melawan kekejaman Belanda.

Selama perang, Pangeran Diponegoro menerapkan strategi perang gerilya dan perang atrisi (penjemuan).

Baca juga: Benteng Stelsel, Taktik Belanda untuk Kalahkan Pangeran Diponegoro

Strategi Benteng Stelsel Belanda

Menghadapi perlawanan Diponegoro yang terus meluas, Jenderal de Kock sebagai pemimpin perang Belanda memutuskan untuk mengubah strategi, yaitu dengan sistem Benteng Stelsel.

Dengan strategi ini, perlawanan Diponegoro di berbagai tempat berhasil dilumpuhkan Belanda hingga ruang geraknya menjadi semakin sempit.

Selain itu, para pemimpin yang membantu Pangeran Diponegoro banyak yang tertangkap.

Kendati demikian, belum ada tanda-tanda bahwa perlawanan Diponegoro akan berakhir.

Akhir dan hasil Perang Diponegoro

Perang Diponegoro merupakan perang terbesar selama penjajahan Belanda di Indonesia. meskipun demikian, perjuangan Pangeran Diponegoro harus berakhir karena pemerintah kolonial Belanda berhasil membujuk pangeran Diponegoro agar menyerah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com