Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Lampung Melawan Belanda (1850-1856)

Kompas.com - 07/09/2021, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada masa penjajahan Belanda, Lampung menjadi penghasil lada yang memiliki hubungan baik dengan Kesultanan Banten.

Hal itu membuat pemerintah Hindia Belanda semakin berambisi untuk menguasai wilayah Lampung.

Akan tetapi, keinginan tersebut tidak dapat terwujud dengan mudah karena rakyat Lampung dengan tegas menentang pendudukan Belanda.

Perlawanan rakyat Lampung terhadap Belanda dipimpin oleh Radin Inten II, yang masih keturunan Sunan Gunung Jati.

Perang lampung berlangsung selama lima tahun.

Latar belakang Perang Lampung

Pemerintah kolonial selalu mengincar wilayah Lampung, yang merupakan penghasil lada dengan letak strategis, dan memiliki hubungan baik dengan Kesultanan Banten.

Salah satu upaya yang dilakukan Belanda untuk menguasai Lampung adalah dengan membujuk Raden Inten II agar mau menjalin kerjasama.

Akan tetapi, Raden Inten II, yang saat itu baru berusia 16 tahun, lebih memilih untuk mengangkat senjata melawan Belanda.

Alhasil, Belanda pun mulai melancarkan serangan untuk menghancurkan kekuatan Radin Inten II.

Baca juga: Radin Inten II: Masa Muda, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Jalannya pertempuran

Perjuangan Radin Inten II untuk mempertahankan kedaulatan wilayahnya didukung penuh oleh rakyat Lampung.

Selain itu, terdapat tokoh bernama Wakhia dari Banten yang membantu Radin Inten II dalam melawan Belanda.

Sebagai penasihat Radin Inten II, Wakhia menggerakkan perlawanan di daerah Semaka dan Sekampung.

Di saat yang sama, Radin Inten II segera memperkuat dan membangun benteng baru yang dilengkapi dengan persenjataan.

Pada 1851, Belanda mulai merespon gerakan di Lampung dengan mengirimkan 400 personil dari Batavia di bawah pimpinan Kapten Yuch.

Serangan Belanda difokuskan pada wilayah Merambung, tempat Radin Inten II menjalankan pemerintahannya.

Akan tetapi, serangan itu dapat dihalau, bahkan Belanda terus-menerus mengalami kegagalan.

Hingga 1856, Belanda terus menyerang hingga mengerahkan setidaknya sembilan kapal perang, tiga kapal pengangkut alat perang, dan puluhan kapal lainnya.

Ketika Belanda melakukan serangan besar-besaran di bawah pimpinan Kolonel Welson, Radin Inten II pun mengahadapinya dengan gagah berani dan penuh perhitungan.

Taktik gerilya yang dilakukan Radin Inten II ternyata cukup efektif untuk menghalau serangan musuh.

Baca juga: Gerakan Ratu Adil Melawan Belanda

Taktik licik Belanda

Melihat serangan semi serangannya selalu dikalahkan pasukan Radin Inten II, Belanda akhirnya memutuskan untuk mengubah strategi.

Belanda melakukan siasat licik dengan memperalat Radin Ngerapat, agar mengundang Radin Inten II dalam sebuah pertemuan.

Di tempat yang telah ditentukan, Belanda kemudian menyergap Radin Inten II secara tiba-tiba dan terjadilah perang terbuka.

Dikarenakan kalah jumlah dan persenjataan, Radin Inten II akhirnya gugur pada 5 Oktober 1856 di usia 22 tahun.

Dengan begitu, seluruh wilayah Lampung berhasil dikuasai Belanda, yang kemudian menjadikannya sebagai area perkebunan.

 

Referensi:

  • Pratama, Suryadi. (2018). Buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia. Tangerang: Cemerlang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Peran Adolf Hitler dalam Perang Dunia II

Stori
Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Tumpek Krulut, Hari Kasih Sayang Umat Hindu Bali

Stori
Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Stori
Sejarah Marga Purba

Sejarah Marga Purba

Stori
Penyebab Perang Dunia I

Penyebab Perang Dunia I

Stori
Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Alasan Kekuasaan Mataram Islam Semakin Surut di Masa Amangkurat I

Stori
5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

5 Tokoh Pemberontakan DI/TII

Stori
Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Pembebasan Allen Pope, Intel CIA yang Terlibat Permesta

Stori
Perbedaan Trikora dan Dwikora

Perbedaan Trikora dan Dwikora

Stori
Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Kisah Kaum Quraisy Ingin Menukar Rasulullah dengan Pemuda Tampan

Stori
Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Apakah Tradisi Halalbihalal Dilakukan Nabi Muhammad?

Stori
Rendah Hati atau Rendah Diri

Rendah Hati atau Rendah Diri

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com