Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfonso de Albuquerque, Arsitek Utama Ekspedisi Portugis di Asia

Kompas.com - 06/09/2021, 11:59 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Afonso de Albuquerque atau lebih sering ditulis Alfonso de Albuquerque adalah seorang penjelajah terkenal dari Portugal yang memiliki banyak pencapaian.

Mengawali karier dengan menjadi penasihat raja, ia kemudian memulai pelayaran pada 1503.

Sejak saat itu, Alfonso terus membangun reputasi sebagai komandan militer yang tangguh dan terampil, dengan memperluas pengaruh Portugis di seluruh Samudra Hindia.

Bahkan sosok arsitek utama ekspedisi Portugis di Asia dan orang Eropa pertama yang memulai kolonialisme Eropa selama bertahun-tahun atas nusantara yaitu Alfonso de Albuquerque.

Awal kehidupan

Alfonso de Albuquerque lahir pada 1453 di Alhandra, dekat Lisbon, ibu kota Portugal.

Ia adalah anak kedua dari Goncalo de Albuquerque dan Dona Leonor de Menezes. Ayahnya masih keturunan bangsawan dan memegang peranan penting di Kerajaan Portugis.

Alfonso mulai mengenal dunia militer ketika hadir dalam penaklukkan Tangier dan Arzila di Maroko pada 1471.

Selama satu dekade berikutnya, ia turut berperan dalam perang untuk menaklukkan umat Islam.

Kemudian pada 1481, ia ditunjuk sebagai kepala penasihat untuk Raja John II dari Portugal yang baru saja naik takhta.

Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi

Ekspedisi pertama Alfonso de Albuquerque

Ekspedisi pertama Alfonso de Albuquerque dilakukan pada 6 April 1503, saat ia dikirim ke India bersama sepupunya, Francisco de Albuquerque.

Alfonso berangkat melewati Tanjung Harapan hingga akhirnya sampai di India, di mana rombongannya terlibat pertempuran dengan pasukan Zamorin dari Calicut.

Setelah pasukan Zamorin kalah, Raja Kochi berhasil naik ke singgasana. Sebagai imbalannya, raja memberi izin Portugis untuk mendirikan benteng dan menjalin hubungan dagang dengan Quilon.

Karena peristiwa itu, Alfonso nantinya dianggap sebagai peletak dasar kolonialisme bangsa Eropa di Asia.

Menjadi Gubernur Portugis di India

Pasca keberhasilan pertamanya, Alfonso de Albuquerque diberangkatkan kembali ke India pada 1506.

Ia pun tercatat sebagai orang Eropa pertama pada masa Renaisans yang menyerang Teluk Persia dan memimpin pelayaran pertama ke Laut Merah.

Meski sempat dipenjara karena terlibat konflik dengan Francisco de Almeida, Gubernur Portugis di India, Alfonso de Albuquerque akhirnya dibebaskan oleh Fernando Coutinho, yang dikirim oleh raja untuk membantunya.

Pada 4 November 1509, Alfonso de Albuquerque resmi dinobatkan sebagai Gubernur Portugis di India yang kedua.

Setelah menjabat, ia berhasil menaklukkan Goa di India dan bertekad untuk mengalahkan orang Muslim serta memegang kendali atas perdagangan rempah-rempah dunia.

Baca juga: Kedatangan Portugis di Ternate

Menaklukkan Malaka

Pada 1511, Alfonso de Albuquerque ditugaskan untuk membebaskan orang Portugis yang ditawan di Malaka.

Setelah berhasil menyiapkan 900 tentara Portugis dan 2.000 tentara bayaran dari India, ia segera bertolak ke Malaka.

Sultan Mahmud Syah yang tidak dapat menahan gempuran pasukan Alfonso pun akhirnya membebaskan tawanan Portugis dan melarikan diri.

Pasca menaklukkan Malakka, Alfonso mengincar Maluku dan mengirim armada yang terdiri dari dua kapal ke nusantara untuk memulai monopoli rempah-rempah.

Di Maluku, armada utusan Alfonso berhasil menjalin hubungan dengan penguasa Ternate dan mendapatkan rempah-rempah.

Di saat yang sama, Alfonso mendirikan benteng-benteng di Malaka dan sekitarnya sebagai pertahanan Portugis.

Akhir hidup

Dari Malaka, Alfonso de Albuquerque kembali ke Goa dan terus melakukan penaklukan wilayah.

Akan tetapi, musuh-musuhnya di Portugal menebar isu bahwa dirinya akan menyerang pemerintah negaranya di India.

Alhasil, Alfonso dilengserkan dari jabatannya dan digantikan oleh musuh pribadinya, Lopo Soares de Albergaria.

Mendengar hal itu, ia sangat terpukul dan jatuh sakit, hingga akhirnya meninggal pada 16 Desember 1515.

Sesuai keinginannya, Alfonso kemudian dimakamkan di Goa, tepatnya di Gereja Nossa Senhora da Serra yang dibangunnya pada 1513.

Namun pada 1566, makamnya dipindahkan ke Gereja Nossa Senhora da Graca di Lisbon.

 

Referensi:

  • Iswarso, Nur. (2011). Kisah Para Penakluk dan Penjelajah Dunia. Yogyakarta: Familia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com