Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Ganter, Perlawanan Ken Arok untuk Meruntuhkan Kerajaan Kediri

Kompas.com - 13/08/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Ganter adalah perang yang terjadi antara Ken Arok dan Raja Kertajaya dari Kediri.

Pertempuran yang terjadi pada 1222 M ini berlangsung di daerah Ganter, sekitar Malang sekarang.

Dalam pertempuran ini, Ken Arok berhasil memaksa Raja Kertajaya untuk menyerahkan kekuasaannya.

Perang Ganter menandai runtuhnya Kerajaan Kediri dan dimulainya pemerintahan Dinasti Rajasa di Kerajaan Singasari.

Latar belakang Perang Ganter

Sebab terjadinya Perang Ganter adalah konflik antara kaum Brahmana dan Raja Kertajaya, yang memerintah Kediri antara 1200-1222 M.

Yang menyebabkan kaum Brahmana bertikai dengan Kertajaya adalah perintah sang raja untuk menyembahnya.

Para Brahmana Hindu dan Buddha pun menolak, karena sepanjang sejarah tidak ada Brahmana yang menyembah raja.

Penolakan ini membuat Kertajaya murka dan melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap kaum Brahmana.

Pada akhirnya, para Brahmana memutuskan untuk melarikan diri ke Tumapel dan berlindung pada Ken Arok, yang berniat melepaskan diri dari Kediri.

Tidak lama setelahnya, para Brahmana merestui Ken Arok sebagai raja di Tumapel, yang kekusaannya terpisah dari pengaruh Kerajaan Kediri.

Dengan bantuan rakyat dan kaum Brahmana, Ken Arok kemudian menyerang Kediri.

Baca juga: Ken Arok: Asal-usul, Pengkhianatan, dan Akhir Hidup

Kronologi Perang Ganter

Pertempuran antara pasukan Tumapel yang dipimpin oleh Ken Arok dan tentara Kediri di bawah pimpinan Mahisa Walungan, adik Raja Kertajaya, berlangsung di sebelah utara Ganter.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi Ken Arok untuk mendesak tentara Kediri dan membunuh Mahisa Walungan bersama menterinya yang bernama Gubar Baleman.

Kitab Negarakertagama memberikan keterangan bahwa Kerajaan Kediri runtuh pada 1222 M.

Dengan kemenangan Ken Arok, maka berakhirlah masa kekuasaan Wangsa Isyana setelah memerintah selama tiga abad.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com