AR Baswedan terus aktif menyerukan pada orang-orang keturunan Arab untuk bersatu membantu perjuangan Indonesia.
Untuk itu, ia berkeliling ke berbagai kota di Indonesia untuk menyebarkan pandangannya kepada kalangan keturunan Arab.
Baca juga: Abdurrahman Baswedan: Kehidupan, Kiprah, dan Akhir Hidup
Usai menyebarkan pandangannya, tanggal 4-5 Oktober 1934, para pemuda keturunan Arab dari berbagai kota di Nusantara berkumpul di Semarang.
Para pemuda yang hadir dalam kongres tersebut mempunyai harapan bangsa Arab-Indonesia harus disatukan untuk nantinya berintegrasi penuh kepada bangsa Indonesia.
Meski awalnya mereka enggan untuk mengakui Indonesia sebagai tanah airnya, upaya perjuangan nasionalisme AR Baswedan berbuah manis.
Dalam kongres tersebut, para pemuda keturunan Arab membuat sumpah yang dikenal dengan Sumpah Pemuda Indonesia Keturunan Arab.
Sejak 4 Oktober 1934, para keturunan Arab bersatu melakukan pergerakan nasional dan meninggalkan identitas ke-Araban mereka.
Mereka mengubah identitas dari semangat keAraban menjadi semangat keIndonesiaan.
Ketegasan ini awalnya banyak menerima pertentangan, tetapi karena seruan kongres terus menggema, akhirnya banyak peranakan Arab yang mendukung gagasan ini.
Selain terbentuk Sumpah Pemuda Keturunan Arab, hasil kongres ini juga membentuk Persatuan Arab Indonesia yang kemudian menjadi Partai Arab Indonesia.
Baca juga: Ali Sadikin: Kebijakan, Peran, dan Pencapaiannya
Isi dari Sumpah Pemuda Keturunan Arab adalah:
Baca juga: Ki Sarmidi Mangunsarkoro: Kiprah dan Perannya
Para tokoh pemuda keturunan Arab yang menghadiri Sumpah Pemuda Keturunan Arab adalah sebagai berikut: