KOMPAS.com - Ki Sarmidi Mangunsarkoro adalah seorang pejuang di bidang pendidikan nasional Indonesia.
Berkat kegigihannya dalam pendidikan, ia menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada periode 1949 sampai 1950.
Ki Sarmidi Mangunsarkoro menjadi tokoh yang membicarakan tentang pendidikan anak bangsa saat Kongres Pemuda 1 dan 2.
Baca juga: Bernard Wilhelm Lapian: Masa Muda, Perjuangan, dan Kiprahnya
Ki Sarmidi Mangunsarkoro lahir di Surakarta, 23 Mei 1904.
Mangunsarkoro dididik di lingkungan keluarga pegawai Keraton Surakarta.
Setelah ia lulus dari Sekolah Guru Arjuna Jakarta, ia mulai mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Kemudian, ia diangkat mnenjadi guru HIS atau sekolah dasar untuk pribumi di Taman Siswa Yogyakarta.
Lalu, pada 1929, Ki Sarmidi Mangunsarkoro dipercaya menjadi Kepala Sekolah HIS Budi Utomo Jakarta.
Setahun setelahnya, atas permintaan penduduk Kemayoran, Ki Sarmidi Mangunsarkoro mendirikan Perguruan Taman Siswa di Jakarta.
Pendirian sekolah ini juga telah disetujui oleh Ki Hadjar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia.
Baca juga: Depati Amir: Kehidupan, Perjuangan, dan Akhir Hidup
Pada 13 Agustus 1930, digelar upacara penutupan Kongres atau Rapat Besar Umum Taman Siswa pertama di Yogyakarta.
Ki Sarmidi Mangunsarkoro bersama rekannya menandatangani keterangan penerimaan penyerahan Piagam Persatuan Perjanjian Pendirian dari tangan Ki Hadjar Dewantara.
Ki Sarmidi Mangunsarkoro dapat dikatakan merupakan salah satu orang yang dipercaya oleh Ki Hadjar Dewantara.
Oleh sebab itu, ia kerap diberi tugas-tugas penting.
Pada 1931, Sarmidi ditugaskan untuk menyusun sekaligus merumuskan rencana pelajaran baru untuk diterapkan di perguruan Taman Siswa.