Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Ambon 2001: Latar Belakang, Dampak, dan Penyelesaian

Kompas.com - 30/07/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Konflik Ambon adalah serangkaian kerusuhan yang diawali oleh bentrokan antarwarga di Kota Ambon, Maluku, pada 11 dan 12 September 2001.

Dua kelompok massa saling menyerang dengan melempar batu, memblokir jalan, dan merusak kendaraan di sejumlah titik di Ambon. 

Akibatnya, terdapat tujuh orang tewas, lebih dari 65 orang luka-luka, dan ribuan orang harus mengungsi. 

Baca juga: Depati Amir: Kehidupan, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Latar Belakang

Menurut pernyataan kepolisian pada 11 September 2001, kerusuhan ini bermula dari kematian seorang tukang ojek bernama Darkin Saimen. 

Pria ini mengalami kecelakaan tunggal dari arah sebuah stasiun televis, daerah Gunung Nona, menuju pos Benteng. 

Kala itu Darkin tidak dapat mengendalikan setir motornya, sehingga ia menabrak sebuah pohon. 

Ia kemudian menabrak rumah seorang warga bernama Okto.

Sebelum sampai di rumah sakit, nyawa Darkin sayangnya tidak tertolong. 

Hal inilah yang kemudian memicu munculnya dugaan bahwa Darkin sebenarnya telah dibunuh. 

Baca juga: Lafran Pane: Pendidikan, Peran, dan Karyanya

Dampak

Akibat kematian Darkin, terjadilah pertikaian antara dua kelompok.

Mereka saling melempar batu dan merusak beberapa fasilitas.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa korban torban dewas dalam konflik Ambon akibat luka tembak.

Untuk fasilitas, terdapat tiga rumah dirusak, empat motor dan dua mobil.

Dalam kejadian ini tiga orang tewas di RS Al Fatah. Serta terdapat warga yang mengalami luka tembak. 

Selanjutnya, Anton juga menambahka bawa terdapat puluhan warga lainnya yang juga mengalami luka ringan dan berat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com