Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Han: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 29/07/2021, 11:29 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Zhang mampu mencapai Afghanistan, di mana ia melihat bambu dan tekstil yang berasal dari China.

13 tahun kemudian, Zhang kembali ke hadapan Kaisar dan menceritakan apa yang ia lihat selama perjalanannya.

Setelah itu, ia memetakan rute untuk mengirim ekspedisi kembali ke Barat.

Peta dan jalur itu menjadi semakin sering digunakan dan akhirnya berkembang menjadi jalur perdagangan internasional melalui darat yang disebut sebagai Jalur Sutra.

Era Dinasti Xin

Sejarah Dinasti Han sempat diselingi oleh Dinasti Xin (9-23 M) yang didirikan oleh mantan pejabat pemerintahan bernama Wang Mang.

Wang Mang berhasil memanfaatkan kekacauan internal istana yang berlarut-larut untuk merebut takhta dan mencoba menstabilkan kekaisaran.

Akan tetapi, masa pemerintahannya tidak bertahan lama karena timbul pemberontakan dari kalangan petani.

Wang Mang terbunuh dalam pemberontakan tersebut dan ibu kota Chang'an dihancurkan.

Setelah itu, keturunan Kaisar Gaozu yang bernama Liu Xiu segera mengambil kendali dan mendirikan ibu kota baru di Louyang.

Dinasti baru yang memerintah setelah Dinasti Xin ini dikenal sebagai Dinasti Han Timut (23-220 M).

Baca juga: Dampak Revolusi China 1911

Keruntuhan Dinasti Han

Setelah kematian Kaisar Zhang pada 88 M, Dinasti Han selalu dipimpin oleh penerus takhta yang usianya masih sangat muda.

Keadaan inilah yang menjadi penyebab kemunduran dinasti karena kekuasaan akan dipegang ibu kaisar.

Selama bertahun-tahun, kaisar muda akan tetap terisolasi dengan kasim.

Dalam banyak kasus, kaisar akan meminta kasim untuk membantai keluarganya sendiri demi mendapatkan kendali atas kekaisaran.

Pada 189 M, terjadi perang di istana antara keluarga janda permaisuri dengan kubu kaisar muda.

Perseteruan yang berlangsung hingga 220 M itu mampu diakhiri ketika pihak militer turun tangan dan kaisar Han yang terakhir digulingkan.

 

Referensi:

  • Fardhilah, N. (2019). Peradaban Cina Kuno. Semarang: Bengawan Ilmu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com