Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merkantilisme, Sistem Ekonomi Eropa Abad ke-16

Kompas.com - 27/07/2021, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Jean Baptis Colbert menekankan bahwa kekuatan dan kejayaan negara lebih penting daripada kepentingan pedagang atau individu.

Dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi merkantilisme bertujuan untuk mendirikan negara-negara nasional yang kuat di Eropa, memperoleh monopoli perdagangan, bahkan memperluas daerah jajahan.

Kota-kota pelabuhan di Inggris, Spanyol, dan Portugis, pun berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting sehingga kekayaan mulai mengalir ke Eropa Barat.

Dengan kekayaan itulah, setiap negara dapat memperkuat angkatan perangnya dalam rangka melindungi kepentingan negara.

Pada zaman perang, merkantilisme menjadi sarana bagi negara untuk memperkuat ekonominya guna melemahkan musuhnya.

Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya sistem perdagangan bebas dan kritik dari para ekonom.

Baca juga: Zaman Renaisans, Kelahiran Kembali Peradaban dan Kebudayaan Eropa

Kebijakan merkantilisme

Inggris dan Prancis menjadi dua negara yang paling sering memberlakukan kebijakan merkantilisme.

Kebijakan merkantilisme yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  • Pajak yang tinggi, terutama pada barang-barang manufaktur
  • Melarang koloni untuk berdagang dengan negara lain
  • Memonopoli pasar dengan kebijakan tertentu
  • Melarang ekspor emas dan perak, bahkan untuk pembayaran
  • Melarang perdagangan untuk dilakukan di kapal asing
  • Subsidi ekspor
  • Mempromosikan manufaktur dan industri melalui penelitian atau subsidi langsung
  • Membatasi upah para buruh
  • Memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri

Tokoh-tokoh merkantilisme

  • Jean Baptis Colbert
  • Sir Josiah Child
  • Thomas Mund
  • Jean Bodin
  • Von Hornich
  • Sir William Petty

Dampak merkantilisme

  • Berkembangnya kapitalisme
  • Berkembangnya kolonialisme dan imperialisme oleh bangsa Barat
  • Bangsa Barat (Inggris, Portugal, Spanyol, Prancis, Belanda) semakin besar dan kaya
  • Kegiatan perdagangan antar negara semakin gencar
  • Lahirnya persekutuan-persekutuan dagang (EIC, VOC, Persekutuan Dagang Prancis)
  • Lahirnya revolusi industri

 

Referensi:

  • Malik, Nazaruddin. (2017). Ekonomi Internasional. Malang: UMM Press.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com