KOMPAS.com - Perang Salib adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Eropa dan Timur Tengah.
Rangkaian perang yang berlangsung antara 1095-1291 ini melibatkan Tentara Salib Kristen dari Eropa dan pasukan umat muslim.
Selama hampir dua abad, kedua kubu tersebut saling berebut Yerusalem.
Perang Salib pertama kali dicetuskan pada 1095 oleh Paus Urbanus II dalam sidang Konsili Clermont.
Pada Perang Salib Pertama, sukarelawan perang yang disebut sebagai Tentara Salib membangun negara-negara baru, atau biasa disebut Outremer di Tanah Suci (sekarang Palestina, Israel, sebagian Lebanon dan Yordania).
Negara-negara bentukan Tentara Salib tersebut yaitu Negara Edessa, Negara Antiokhia, Negara Kerajaan Yerusalem, dan Negara Tripoli.
Sejak saat itu hingga Perang Salib V, Gereja Katolik Roma terus mendukung serangkaian kampanye militer ke Timur Tengah.
Namun setelah Perang Salib V, Gereja Katolik tidak lagi secara resmi mendukung perang, dan empat perang tersisa hingga tahun 1291 didukung serta diorganisir oleh para bangsawan Eropa.
Perang Salib baru berakhir hampir dua abad kemudian, ketika Akko, kota terakhir Tentara Salib di Tanah Suci, direbut umat muslim pada 1291.
Baca juga: Perang Salib V (1217-1221)
Setelah Raja Louis IX dari Prancis meninggal karena sakit dalam Perang Salib VIII, Pangeran Edward dari Inggris berupaya melanjutkan Perang Salib IX pada 1271.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.