Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Halim: Kiprah dan Perannya

Kompas.com - 23/07/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abdul Halim atau yang lebih dikenal Abdul Halim Majalengka adalah seorang tokoh pergerakan nasional asal Majalengka.

Ia merupakan tokoh Islam dan ulama yang terkenal toleran dalam menghadapi perbedaan pendapat antarulama tradisional dan modernis. 

Pada 1940, ia mendirikan organisasi Islam bernama Persyarikatan Ulama. 

Kemudian, saat Jepang menduduki Indonesia, Mei 1945, Abdul Halim ditunjuk menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

Baca juga: M Jasin: Pendidikan, Kiprah, dan Perjuangannya

Pendidikan

Abdul Halim lahir di Majalengka, 26 Juni 1887. 

Nama lahir Abdul Halim adalah Otong Syatori, putra dari Haji Muhammad Iskandar dan ibu Haji Siti Mutmainah. 

Ayahnya bekerja sebagai pengurus pesantren dan juga penghulu di Kawedanan, Jatiwangi, Majalengka. 

Halim lahir di keluarga yang sangat dekat dalam lingkungan pesantren, sehingga ia telah memperoleh pendidikan agama sejak balita dari keluarganya.

Ketika Halim berusia 10 tahun, ia belajar Al-Qur'an dan Hadis dengan Kiai Haji Anwar. KH Anwar adalah seorang ulama terkenal yang berasal dari Majalengka. 

Setelah menginjak usia dewasa, Halim mulai belajar di berbagai Pondok Pesantren di Jawa Barat. 

Di sela-sela kesibukannya belajar, Kiai Abdul Halim kerap menyempatkan diri untuk berdagang. Ia menjual minyak wangi, batik, dan kitab-kitab pelajaran agama. 

Setelah banyak belajar di pesantren-pesantren Indonesia, Halim memutuskan untuk berangkat ke Mekkah demi mendalami ilmu-ilmu keislaman.

Selama di sana, Halim banyak berguru dengan ulama-ulama besar, seperti Syeikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, Imam di Masjidil Haram.

Baca juga: Syamun: Asal Usul, Peran, dan Perjuangan

Kiprah

Setelah tiga tahun belajar di Mekah, Halim memutuskan kembali ke Indonesia. 

Kemudian, tahun 1911, ia mendirikan lembaga pendidikan Majlis Ilmi di Majalengka. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com