Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolshevik, Cikal Bakal Partai Komunis Uni Soviet

Kompas.com - 09/07/2021, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bolshevik adalah fraksi mayoritas dalam Partai Pekerja Sosial-Demokrat Rusia (RSDRP) yang muncul menjelang Revolusi Rusia untuk menggulingkan pemerintahan Kekaisaran Rusia.

Dalam sebuah konferensi yang digelar pada 1903, RSDRP pecah menjadi dua, yaitu Bolshevik (Radikal Revolusioner) dan Mensyevik (Sosial-Demokrat), karena perbedaan ideologi.

Bolshevik adalah fraksi berhaluan radikal revolusioner atau komunis yang dipimpin oleh Vladimir Lenin.

Orang-orang Bolshevik adalah kelompok garis keras yang memandang perubahan harus dicapai dengan senjata (perang).

Melalui Revolusi Oktober 1917, Bolshevik berhasil mengambil alih pemerintahan Rusia dari Menshevik.

Dalam perkembangannya, Bolshevik terbukti menjadi cikal bakal Partai Komunis Uni Soviet.

Baca juga: Dampak Revolusi Perancis bagi Dunia

Sejarah berdirinya Bolshevik

Pada 1903, anggota Partai RSDRP mengadakan kongres untuk meratifikasi posisi mereka.

Kongres pertama pada Juli 1903 yang diadakan di Brussel sempat diganggu oleh kepolisian Belgia.

Oleh karena itu, mereka mengadakan pertemuan kembali di London untuk membahas hal yang sama.

Pada saat itu, perpecahan yang serius telah muncul di dalam partai karena perbedaan ideologi.

Partai RSDRP pun terbagi menjadi dua golongan yang masing-masing dipimpin oleh Vladimir Lenin dan Alexander Kerensky.

Ketika diadakan pemungutan suara internal, Lenin menang dan meminta lawannya untuk meninggalkan kongres.

Perpecahan pun tidak dapat dihindarkan, dan Lenin dengan penuh kemenangan menyebut kelompoknya sebagai Bolshevik (mayoritas), sementara lawannya Menshevik (minoritas).

Pada 1910, kedua fraksi ini sempat berencana untuk bersatu kembali saat kedudukannya mereka berhasil dilemahkan oleh kaisar.

Namun, upaya tersebut gagal setelah Bolshevik memutuskan untuk mengadakan pertemuan pada 1912 tanpa Menshevik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com