Akhirnya, hanya sebagian kecil dari wilayah kekuasaan Bone terdahulu dipinjamkan kepada raja untuk diperintah, sementara wilayah lain yang sangat luas langsung berada di bawah kekuasaan gubernur Belanda.
Raja La Pawawoi Karaeng Sigeri, yang berkuasa antara 1895-1905, melakukan perlawanan terakhir terhadap Belanda.
Namun, La Pawawoi Karaeng Sigeri menyerah pada 1905 dan sejak saat itu Bone secara resmi berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda.
Referensi: