Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pahlawan Nasional Asal Jakarta

Kompas.com - 23/06/2021, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Saleh mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. 

Saat Belanda melaksanakan agresi militernya, Adisutjipto, komodor udara Indonesia, dan Saleh diperintahkan untuk pergi ke India.

Saat dalam perjalanan kembali ke tanah air, keduanya singgah di Singapura untuk mengambil obat-obatan dari Palang Merah Malaya. 

Pada 29 Juli 1947, ketika perjalanan pulang ke Yogyakarta, pesawat yang mereka tumpangi ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty Hawk Belanda. 

Pesawat pun kehilangan kendali dan menabrak sebatang pohon. 

Abdulrachman Saleh pun dinyatakan wafat pada insiden tersebut.

Jenazahnya kemudian dimakamkan di Yogyakarta. 

Pada 9 November 1974, berdasarkan SK Presiden No. 071/TK/Tahun 1974, Saleh dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Baca juga: Ranggong Daeng Romo: Peran, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Ismail MarzukiWikimedia Commons Ismail Marzuki
Ismail Marzuki

Ismail Marzuki lahir di Jakarta, 11 Mei 1914.

Ismail Marzuki adalah seorang komposer, penulis lagu, dan musisi yang telah menulis sekitar 202 sampai 240 lagu antara tahun 1931 dan 1958. 

Salah satu karyanya yang terkenal adalah lagu Halo, Halo Bandung, Gugur Bunga, dan Rayuan Pulau Kelapa. 

Semasa hidupnya, Marzuki memang mendedikasikan kehidupannya untuk berkarya bagi Indonesia. 

Sampai pada 1950, Marzuki mulai mengalami tahun-tahun yang cukup sulit.

Terdapat beberapa pihak yang berusaha untuk memecah usahanya dalam mengembangkan kesenian daerah. 

Berkali-kali ia dicecar dengan perkataan yang sinis. 

Pada 1958, kesehatan Ismail Marzuki mulai menurun. Ia bahkan mengundurkan diri dari kegiatan orkestranya. 

25 Mei 1958 menjadi hari terakhir Ismail Marzuki menghembuskan napas. 

Ismail Marzuki wafat dalam keadaan seperti sedang tertidur pulas.

Jenazahnya kemudian disemayamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Berkat sumbangsihnya, ia pun dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 2004. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com