Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan Sjahrir: Masa Muda, Kiprah, Penculikan, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 22/06/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sutan Sjahrir adalah seorang pemimpin dan perdana menteri kemerdekaan revolusioner Indonesia.

Ia digambarkan sebagai seorang intelektual Indonesia yang idealis.

Sutan Sjahrir menjadi perdana menteri Indonesia pertama pada 1945, setelah berkarier sebagai penyelenggara utama nasionalis Indonesia tahun 1930-an dan 1940-an.

Dari situ, Sjahrir mulai bekerja keras sebagai Perdana Menteri untuk memastikan Indonesia memenuhi namanya. 

Ia dianggap sebagai seorang intelektual karena Sjahrir lebih mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan politiknya.

Sjahrir mengutamakan negaranya di atas kebutuhannya sendiri.

Baca juga: ASEAN: Latar Belakang Berdirinya, Tujuan, dan Negara Anggota

Awal Hidup

Sutan Sjahrir lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 5 Maret 1909. 

Sjahrir merupakan putra dari pasangan Mohammad Rasad gelar Maharaja Soetan bin Soetan Leman gelar Soetan Palindih dan Puti Siti Rabiah. 

Sang ayah menjabat sebagai penasehat Sultan Deli dan kepala jaksa (landraad) di Medan. 

Pada awal 1926, Sutan Sjahrir menyelesaikan pendidikannya di MULO ( Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau Sekolah Menengah Pertama pada zaman kolonial Belanda. 

Setelah itu, ia ke sekolah lanjutan atas (AMS) di Bandung.

AMS menjadi sekolah termahal pada waktu itu di Hindia Belanda. 

Di AMS, Sjahrir bergabung dalam Himpunan Teater Mahasiswa Indonesia (Batovis) sebagai sutradara, penulis skenario, dan aktor. 

Setiap hasil pementasan digunakan Sjahrir untuk membiayai sekolah yang ia dirikan, Tjahja Volksuniversiteit atau Cahaya Universitas Rakyat. 

Di kalangan sekolah AMS, Sjahrir menjadi seorang bintang. 

Ia menjadi murid yang aktif dalam klub debat di sekolahnya. 

Sjahrir juga terjun dalam aksi pendidikan melek huruf secara gratis untuk anak-anak dari keluarga yang tidak mampu dalam Tjahja Volksuniversiteit. 

Pada 20 Februari 1927, Sjahrir masuk dalam sepuluh orang penggagas pendirian himpunan pemuda nasionalis, Jong Indonesië. 

Perhimpunan ini kemudian berubah nama menjadi Pemuda Indonesia.

Pemuda Indonesia menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia, kongres monumental yang mencetus Sumpah Pemuda 1928. 

Pengasingan 

Pada 1929, Sjahrir sampai di Belanda untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Amsterdam.

Kemudian, ia menjadi mahasiswa hukum di Universitas Leiden.

Sutan Sjahrir sempat menjadi sekretaris Perhimpunan Indonesia, sebuah organisasi pelajar Indonesia di Belanda. 

Sjahrir juga menjadi salah satu pendiri Jong Indonesia, sebuah perkumpulan pemuda Indonesia untuk membantu perkembangan pemuda Indonesia untuk generasi berikutnya.

Selama aktivitas politiknya sebagai mahasiswa di Belanda, Sjahrir menjadi lebih dekat dengan aktivis kemerdekaan, Mohammad Hatta.

Pada 1931, Sjahrir kembali ke Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Ketua dan Wakil Ketua PPKI

Stori
Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Perlawanan Jerman terhadap Hitler

Stori
Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Kenapa Keibodan Dibubarkan Jepang?

Stori
Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Peralatan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum

Stori
Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Perbedaan Tiga Serangkai dan Empat Serangkai

Stori
Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Mengapa Hanya Lima Nabi yang Mendapat Gelar Ulul Azmi?

Stori
Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran

Stori
Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Watangan Matah dalam Pertunjukan Calonarang di Bali

Stori
Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Kenapa Semarang Disebut Kota Atlas?

Stori
Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Kisah Pangeran Diponegoro Ditangkap dan Diasingkan Belanda

Stori
Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Motif Utama Jepang dalam Menginvasi Indonesia

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-7

Stori
Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock

Stori
Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Sejarah Selat Muria yang Menghilang pada Abad ke-17

Stori
Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Bukti Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com