Huruf Paku ini sangat sulit dipelajari dan awalnya digunakan untuk mencatat hasil panen serta urusan perdagangan.
Huruf Paku inilah yang kemudian dikembangkan oleh bangsa Romawi menjadi huruf latin.
Baca juga: Pengaruh Peradaban Mesopotamia: Penemuan dan Hasil Kebudayaan
Bangsa Sumeria mengembangkan dasar matematika dengan sistem perhitungan sexagesimal (perhitungan yang didasarkan pada angka 60).
Pengetahuan ini kemudian menjadi dasar untuk membentuk pembagian waktu dan sistem penanggalan atau kalender.
Untuk mempermudah memahami tentang perputaran waktu dan musim, mereka membagi waktu ke dalam jam, menit, dan detik.
Mereka menemukan 1 jam adalah 60 menit, 1 menit adalah 60 detik, 1 hari adalah 24 jam, dan sebagainya.
Sebagian besar bangsa yang mendiami Mesopotamia menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian.
Pada masanya, bangsa Sumeria telah mampu menanggulangi banjir yang datang dari Sungai Eufrat dan Tigris dengan membuat sistem pengairan yang baik.
Mereka membangun bendungan atau waduk untuk menyimpan air yang turun saat musim hujan dan menyalurkannya pada tanah pertanian.
Baca juga: Peradaban Lembah Sungai Gangga
Bangsa Sumeria memang bukan orang pertama yang membuat tembikar.
Akan tetapi, mereka yang pertama kali menemukan teknik untuk memproduksi tembikar secara massal.
Peradaban Mesopotamia terkenal dengan seni dan arsitekturnya, seperti contohnya pada bangunan Ziggurat.
Untuk menutupi kekurangan batu dan kayu ketika mendirikan sebuah bangunan, Bangsa Sumeria membuat batu bata dari tanah liat.
Bangsa Sumeria diyakini memiliki kemampuan untuk memproduksi batu bata dalam jumlah besar dan menyatukannya menjadi bangunan yang besar pula.
Baca juga: Bangsa Dravida: Asal-usul, Ciri-ciri, dan Hasil Kebudayaan
Penemuan teknologi pelelehan logam adalah salah satu pendukung kemajuan peradaban bangsa Sumeria.