Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peradaban Romawi Kuno: Asal-usul, Karakteristik, dan Kondisi Geografis

Kompas.com - 16/06/2021, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Golongan Patricia terbatas di kalangan orang-orang yang memiliki tanah luas atau secara turun-temurun telah menjadi kelas aristokrat.

Sedangkan golongan Plebea diisi oleh masyarakat biasa, tetapi tidak semuanya miskin.

Ada juga orang Plebea yang kaya dan tetap memiliki hak dalam berpolitik serta melakukan usaha-usaha untuk menunjang kehidupan ekonomi mereka.

Kepercayaan bangsa Romawi Kuno

Pada awalnya, kepercayaan bangsa Romawi adalah animisme dan politeisme.

Masyarakatnya percaya terhadap roh-roh leluhur, dan sebagian lainnya percaya terhadap dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuasaan terhadap manusia ataupun alam.

Kepercayaan terhadap dewa-dewa ini dipengaruhi oleh masuknya kebudayaan Yunani.

Kemudian pada masa pemerintahan Tiberius (14-37 M), tumbuh agama baru yaitu Kristen.

Penyebaran agama Kristen oleh Santo petrus dan Paulus ke Eropa turut mengubah kepercayaan bangsa Romawi menjadi monoteisme.

Pada masa pemerintahan Kaisar Theodosius (378-395 M), agama Kristen dinyatakan sebagai agama resmi negara.

Baca juga: Konflik Jalur Bukit Chittagong: Latar Belakang dan Pemberontakan

Keruntuhan Romawi Kuno

Pada masa pemerintahan Theodosius, Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua bagian, yaitu Roma Barat dengan ibu kota di Roma dan Roma Timur dengan ibu kota di Konstantinopel.

Pembagian ini didasari oleh serangkaian ancaman suku Barbar yang selama puluhan tahun telah mengganggu stabilitas negara.

Akan tetapi, pada kenyataannya pembagian wilayah ini justru mendorong keruntuhan Kekaisaran Romawi.

Segera setelah kematian Theodosius, kekacauan terjadi dan pemerintahan Roma di barat mengalami keruntuhan pada 476 usai dikalahkan oleh orang-orang Barbar.

Peninggalan peradaban Romawi Kuno

  • Colosseum
  • Circus Maximus
  • Castel Sant'Angelo
  • Tembok Hadrian
  • Corpus Juris Civilis
  • Karya sastra Epos Aeneas oleh Vergulius
  • Karya sastra Ode dan Satire oleh Horatius
  • Karya sastra Amores oleh Ovidius

 

Referensi:

  • Septianingrum, Anisa. (2017). Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
  • Wilujeng D. (2007). Romawi Kuno. Semarang: ALPRIN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com