KOMPAS.com - Tjilik Riwut merupakan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Tengah.
Ia juga menjadi gubernur pertama di sana pada masa jabatan 30 Juni 1958 sampai Februari 1967.
Baca juga: Karel Sadsuitubun (KS Tubun): Peran, Kiprah, dan Pembunuhannya
Tjilik Riwut lahir di Kasongan, Kalimantan Tengah, 2 Februari 1987.
Tjilik Riwut dengan bangga selalu menyebut dirinya sebagai "orang hutan", sebab ia lahir dan dibesarkan di belantara Kalimantan.
Sejak masih belia Riwut juga telah tiga kali mengelilingi Pulau Kalimantan dengan berjalan kaki, naik perahu, serta rakit.
Riwut menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di kota kelahirannya tersebut.
Lalu ia melanjutkan di Sekolah Peraaat di Purwakarta dan Bandung.
Tjilik Riwut merupakan salah satu putra Dayak yang menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Sejak saat itu, ia pun memulai perjalanan dan perjuangannya demi bangsa Indonesia.
Baca juga: Agustinus Adisucipto: Pendidikan, Perjuangan, Kiprah, dan Akhir Hidup
Pada 17 Oktober 1947, Riwut memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung Pertama di dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), oleh pasukan MN 1001.
Saat itu Tjilik Riwut berpangkat sebagai Mayor TNI.
Pangkat terakhir yang ia jabat adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.
Sebagai seorang putra Dayak, Riwut berhasil membuat Pulau Kalimantan masuk ke pangkuan Republik Indonesia,
Ia telah mewakili 185.000 rakyat, yang terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan.
Mereka telah bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat di hadapan Presiden Soekarno di Gedung Agung Yogyakarta, 17 Desember 1946.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.