Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjilik Riwut: Masa Muda, Kiprah, dan Akhir Hidup

Kompas.com - 14/06/2021, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tjilik Riwut merupakan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Kalimantan Tengah.

Ia juga menjadi gubernur pertama di sana pada masa jabatan 30 Juni 1958 sampai Februari 1967. 

Baca juga: Karel Sadsuitubun (KS Tubun): Peran, Kiprah, dan Pembunuhannya

Masa Muda

Tjilik Riwut lahir di Kasongan, Kalimantan Tengah, 2 Februari 1987. 

Tjilik Riwut dengan bangga selalu menyebut dirinya sebagai "orang hutan", sebab ia lahir dan dibesarkan di belantara Kalimantan.

Sejak masih belia Riwut juga telah tiga kali mengelilingi Pulau Kalimantan dengan berjalan kaki, naik perahu, serta rakit.

Riwut menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya di kota kelahirannya tersebut.

Lalu ia melanjutkan di Sekolah Peraaat di Purwakarta dan Bandung. 

Tjilik Riwut merupakan salah satu putra Dayak yang menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). 

Sejak saat itu, ia pun memulai perjalanan dan perjuangannya demi bangsa Indonesia.

Baca juga: Agustinus Adisucipto: Pendidikan, Perjuangan, Kiprah, dan Akhir Hidup

Kiprah

Pada 17 Oktober 1947, Riwut memimpin Operasi Penerjunan Pasukan Payung Pertama di dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), oleh pasukan MN 1001.

Saat itu Tjilik Riwut berpangkat sebagai Mayor TNI. 

Pangkat terakhir yang ia jabat adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU.

Sebagai seorang putra Dayak, Riwut berhasil membuat Pulau Kalimantan masuk ke pangkuan Republik Indonesia,

Ia telah mewakili 185.000 rakyat, yang terdiri dari 142 suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan.

Mereka telah bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat di hadapan Presiden Soekarno di Gedung Agung Yogyakarta, 17 Desember 1946. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Patronase Ilmu dan Seni

Patronase Ilmu dan Seni

Stori
Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia

Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia

Stori
7 Peninggalan Zaman Megalitikum dan Fungsinya

7 Peninggalan Zaman Megalitikum dan Fungsinya

Stori
Apa Isi Politik Etis?

Apa Isi Politik Etis?

Stori
Pembabakan Zaman Batu

Pembabakan Zaman Batu

Stori
Mengapa Sarekat Islam Dibubarkan?

Mengapa Sarekat Islam Dibubarkan?

Stori
Jukung, Perahu Tradisional Masyarakat Banjar

Jukung, Perahu Tradisional Masyarakat Banjar

Stori
Pendapat H Kern Mengenai Asal-usul Bangsa Indonesia

Pendapat H Kern Mengenai Asal-usul Bangsa Indonesia

Stori
Sejarah Candi Pringtali yang Berbentuk Seperti Tugu

Sejarah Candi Pringtali yang Berbentuk Seperti Tugu

Stori
Siapa Itu Abel Tasman?

Siapa Itu Abel Tasman?

Stori
Penyebab Berakhirnya Demokrasi Liberal

Penyebab Berakhirnya Demokrasi Liberal

Stori
Candi Tebing Tegallinggah, Pertapaan yang Belum Selesai Dibangun

Candi Tebing Tegallinggah, Pertapaan yang Belum Selesai Dibangun

Stori
Menilik Kawasan Elite di Hindia Belanda pada Masa Kolonial

Menilik Kawasan Elite di Hindia Belanda pada Masa Kolonial

Stori
Sejarah Candi Tebing Kerobokan di Bali

Sejarah Candi Tebing Kerobokan di Bali

Stori
Sejarah Memphis, Kota Peradaban Mesir Kuno

Sejarah Memphis, Kota Peradaban Mesir Kuno

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com